TEMPO.CO, Timika - Perang antar kampung di Kwamki Lama, Mimika Papua belum juga berakhir. Hari ini, seorang pendeta menjadi korban dengan luka panah di punggungnya.
Pendeta Mathius Somouw, dari gereja Kingmi menjadi korban saat terjadi pertikaian antara warga Kampung Harapan dengan sekelompok warga yang berasal dari Kampung Amole.
Warga Kampung Harapan enggan menerima tantangan perang warga Kampung Amole. Warga Kampung Amole terus melakukan provokasi, diduga kemarahan warga Kampung Amole dipicu oleh kematian Januari Mbisikmbo, warga Kampung Karang Senang yang diduga diserang oleh warga Kampung Harapan pada Selasa, 24 Juli 2012 silam.
Selain Pendeta Mathius Somouw, belum diketahui korban luka lainnya akibat pertikaian sore tadi.
Kepala Kepolisian Sektor Mimika Baru, Ajun Komisaris Polisi Nur Bhakti, Selasa 31 Juli 2012 mengatakan Pendeta Mathius Somouw, terluka ketika hendak menghalau warga Kampung Amole yang terus menyerang Kampung Harapan. “Pendeta yang sedang berada disekitar gereja Imanuel sedang menghalau masyarakat agar menghentikan perang,” kata Nur Bhakti.
Tetapi upaya Pendeta Mathius untuk menghalau massa tidak dihiraukan, dibelakang Gereja Imanuel, pendeta ini justru dipanah. “Sekarang (Selasa malam) sudah dievakuasi ke RS Mitra Masyarakat,” kata Nur Bhakti
Sementara di lokasi berbeda, polisi menangkap enam orang Kampung Amole dengan senjata panah yang berkeliaran dengan senjata tradisionalnya di Jalan cenderawasih. Keenam warga berpanah ini kemudian ditangkap dan di bawa ke Polres Mimika.
TJAHJONO EP