TEMPO.CO , Makassar : Keputusan Golkar untuk tidak mengusung kembali Jusuf Kalla sebagai calon presiden pada pemilihan 2014 depan dinilai akan merugikan partai itu. Perolehan suara Golkar di Sulawesi Selatan diramalkan turun. Pada Pemilu 2009 lalu Golkar mendominasi perolehan suara di provinsi itu dengan 23,9 persen suara.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Makassar, Muhammad Sabri, menilai turunnya suara Golkar di Sulawesi bisa berpengaruh secara nasional. “Soalnya lumbung suara partai Golkar ada di Sulawesi Selatan,” katanya.
Sabri memastikan perolehan suara Golkar di Sulawesi tak bisa lepas dari figur Kalla. “Dia sosok idola di sini,” katanya. Dukungan publik yang begitu luas ini, kata dia, bisa diraup oleh partai yang memutuskan mencalonkan Kalla menjadi calon presiden. Saat ini, setidaknya ada dua partai yang disebut-sebut mempertimbangkan pencalonan Kalla. Kedua partai itu adalah NasDem dan PKS.
Soal ini, petinggi Golkar di Sulawesi Selatan enggan berkomentar. Wakil Sekretaris Partai Golkar Sulawesi Selatan, La Kama Wiyaka, dan Wakil Ketua Golkar Sulawesi Selatan, Arfandy Idris, tak mau memberikan pendapatnya soal isu ini.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI