Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jalur Sumatera Diblokade

image-gnews
Ratusan warga berjalan dengan membawa senjata bambu dan senjata lainnya saat kerusuhan antarwarga terjadi di Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan, Selasa (24/1). ANTARA/Eni Muslihah
Ratusan warga berjalan dengan membawa senjata bambu dan senjata lainnya saat kerusuhan antarwarga terjadi di Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan, Selasa (24/1). ANTARA/Eni Muslihah
Iklan

TEMPO.CO , Lampung: Ribuan warga Lampung Selatan kemarin mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas umum. Amuk itu dipicu ucapan Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza yang dinilai melecehkan lembaga adat setempat. \"Semestinya, sebagai seorang pemimpin, tidak sembarangan berucap. Dia terlalu arogan,\" kata Ketua Liga Mahasiswa Nasional Demokratik, Zailani.

Hingga tadi malam, massa masih bertahan di jalan lintas Sumatera ruas Bakauheni-Bandar Lampung. Ban-ban bekas dibakar dan puluhan pohon ditempatkan melintang di tengah jalan di Simpang Gayam. Akibatnya, lalu lintas macet sepanjang hampir 30 km.

Kepala Kepolisian Resor Lampung Selatan Ajun Komisaris Besar Harry Muharram, yang memimpin pasukan, berusaha bernegosiasi dengan warga. Negosiasi buntu dan warga tetap bertahan dengan menenteng senjata tajam.

Mereka menuntut polisi membebaskan warga yang ditahan, mengobati warga yang terluka, dan mengembalikan kendaraan roda dua yang disita dalam kerusuhan beberapa jam sebelumnya.

Dari pengamatan Tempo, ratusan anggota Polres Lampung Selatan, Satuan Brigade Mobil Polda Lampung, Brigif Marinir Piabung, dan Batalion 143 bersiaga. \"Sebisa mungkin kami menghindari tindak kekerasan. Negosiasi harus tetap jalan,\" kata Harry Muharram.

Awalnya, ribuan warga di Lapangan Radin Intan, Kalianda, mendengarkan kata maaf dari Rycko Menoza. Putra sulung Gubernur Lampung Sjachroedin Zainal Abidin Pagaralam itu menyanggupi tuntutan warga. \"Saya sampaikan permintaan maaf dari hati yang paling dalam atas keteledoran dan kesalahan ucap yang telah menyakiti warga Lampung Selatan. Saya minta maaf,\" kata Rycko, tergetar.

Seusai pidato, mendadak ratusan warga melempari Bupati Lampung Selatan itu dengan berbagai botol minuman dan batu. Ketua Dewan Pengurus Daerah KNPI Lampung itu dievakuasi oleh puluhan anggota polisi dan TNI.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lima pemuka marga Lampung Selatan, yaitu marga Dantaran, Ketibung, Legun, Ratu, dan Rajabasa, yang berusaha menahan amarah warga, malah jadi sasaran kekesalan massa. Sebelumnya, massa yang tergabung dalam Forum Warga Lampung Selatan itu juga terlibat dalam penumbangan patung Zainal Abidin Pagaralam, yang merupakan kakek dari Rycko Menoza.

\"Saya sayangkan peristiwa itu. Bupati sudah meminta maaf dan secara kesatria menyampaikan secara langsung di muka umum,\" kata Zainal Abidin, pemuka adat marga Dantaran. Muharram juga sangat heran. \"Agaknya ada agenda lain. Kemarahan warga tidak wajar. Kami akan mengusut insiden ini.\"

Warga diduga menjadi beringas setelah aparat keamanan menyerang mereka yang tidak terlibat aksi unjuk rasa. Dua orang anak terkena gas air mata dan harus dilarikan ke rumah sakit.

NUROCHMAN ARRAZIE



Berita Terkait:
Kubu yang Bertikai di Lampung Sepakat Damai

Guru SD Jadi Korban Bentrokan Lampung

Bentrok di Lampung, Pastika Minta Warga Bali Tak Emosi 

Pascabentrok, Lampung Selatan Masih Mencekam

Libatkan Pemda, Polisi Selidiki Kasus Sidomulyo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

9 hari lalu

Demonstran mengambil bagian dalam protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Haiti Ariel Henry, di Port-au-Prince, Haiti, 6 Februari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.


Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

13 hari lalu

Ketua Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu RI Rahmat Bagja ditemui di Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, pada Rabu, 13 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo.
Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.


Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

19 hari lalu

Demonstran mengambil bagian dalam protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Haiti Ariel Henry, di Port-au-Prince, Haiti, 6 Februari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.


34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

24 hari lalu

Warga Rempang yang menolak relokasi ikut memberikan dukungan kepada terdakwa aksi bela Rempang dalam sidang, Senin 4 Maret 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah


Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

38 hari lalu

Human interest - Peserta perang antar suku di Festival Lembah Baliem, Wamena, Papua. Tempo/Rully Kesumaru
Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.


Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

39 hari lalu

Evakuasi pengungsi suku Madura saat kerusuhan Sampit, Kalimantan Tengahp pada 2 Maret 2001. TEMPO/Bambang Kartika Wijaya
Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas


Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

39 hari lalu

Evakuasi pengungsi suku Madura saat kerusuhan Sampit, Kalimantan Tengahp pada 2 Maret 2001. TEMPO/Bambang Kartika Wijaya
Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Kerusuhan Sampit ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.


Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

40 hari lalu

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengajak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto makan di warung bakso di Bandongan, Magelang, Jawa Tengah, Senin, 29 Januari 2024. Keduanya diketahui baru meresmikan Graha Utama Akademi Militer Magelang. Tim Media Prabowo Subianto
Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

Media asing Al Jazeera berikan penilaian terhadap Prabowo yang menang pemilu 2024 hasil quick count


Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

44 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

Penetapan tanggal pemilu melibatkan proses diskusi yang panjang antara KPU, pemerintah, dan DPR. Bahkan, proses tersebut dapat memakan waktu hingga satu tahun.


Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

51 hari lalu

Pusat penahanan migran Ponte Galeria terlihat di dekat Roma, Italia, 6 Mei 2017. Gambar diambil 6 Mei 2017. REUTERS/Steve Scherer
Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

Unjuk rasa di pusat repatriasi bagi migran di Roma, Italia, berubah menjadi kerusuhan setelah