TEMPO.CO, Jakarta - Sunarti binti Sarya, warga negara Indonesia di Suriah, mengatakan kepada keluarganya dia ingin pulang. Perempuan 21 tahun ini menyatakan keinginannya ketika menelepon ibunya, Enah, yang tinggal di Muara Baru, Tembok Bolong RT 01 RW 17, Penjaringan, Jakarta Utara.
Della, tetangga Sunarti yang kerap menjadi penghubung telepon antara anak itu dan Enah, menuturkan Sunarti terakhir menelepon 10 hari lalu. Sunarti bercerita soal kondisi di Suriah yang sedang mengkhawatirkan. "Dia bilang di Suriah keadaan tak aman, ada rasa ketakutan," kata Della ketika dihubungi Tempo, Rabu 6 Juni 2012.
Sebenarnya masa kerja Sunarti juga sudah habis. Ketika berangkat, jasa penyalur tenaga kerja yang memberangkatkan Sunarti menyebut masa kerja hanya dua tahun di Yordania. Kenyataannya Sunarti malah dikirim ke Suriah. Hingga sekarang ia sudah 3,5 tahun di sana.
Menurut Della, pihak keluarga berniat menuntut penyalur. Tapi, "Penyalurnya enggak ketemu sampai sekarang."
Kepada sang majikan, Sunarti juga sering minta pulang. "Majikannya menghindar kalau ditanya kapan dipulangkan. Katanya, nanti kalau sudah ada pengganti Sunarti," Della melanjutkan cerita.
Untuk memperjuangkan kepulangan Sunarti pihak keluarga sudah pernah mengadu ke Kementerian Luar Negeri dua kali bersama lembaga swadaya masyarakat, Migrant Care. Pertama, satu bulan lalu. Kedua, mereka mendatangi Kemlu pekan lalu.
Kondisi politik Suriah sedang memanas. Para pemberontak Suriah berunjuk rasa menuntut Presiden Bashar al-Assad mundur setelah berkuasa hampir 12 tahun. Konflik Suriah ini sudah berlangsung lebih dari setahun.
ATMI PERTIWI
Berita Populer:
Gebyar Piala Eropa 2012
100 Kuburan Vampir Ditemukan Arkeolog
Transit Venus, Matahari Punya Tahi Lalat Baru
Riset: Masyarakat Tak Percaya Polisi
Dahlan Senang Uang Setan Dimakan Jin
Transit Venus Terlihat di Atambua