Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perbandingan Makam Sunan Gunung Jati dan Borobudur  

image-gnews
Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu 6 Mei 2012. TEMPO/Subekti. 20120506.
Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu 6 Mei 2012. TEMPO/Subekti. 20120506.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sultan Sepuh XIV Kesultanan Kesepuhan Cirebon Arief Natadiningrat membandingkan makam Sunan Gunung Jati dengan Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Mengapa?

"(Simbol) peradaban Hindu, Buddha, sudah dijaga dan ditata dengan baik. Tapi peradaban Islam belum," katanya kepada Tempo, Sabtu, 2 Juni 2012.

Menurut Arief, Indonesia terkenal dengan peradaban yang beragam, di antaranya Islam, Hindu, Buddha, dan Kristen. Dua peninggalan Buddha dan Hindu seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan telah dijaga dan dilestarikan dengan baik oleh pemerintah. Pemerintah sanggup menghabiskan ratusan miliar untuk mempercantik peninggalan sejarah itu. "Tempat itu jadi pusat ekonomi, masyarakat menikmatinya," katanya.

Sayangnya, hal serupa tak maksimal dilakukan pemerintah untuk menjaga sisa peradaban Islam. Salah satunya Kesultanan Cirebon yang di dalamnya terdapat makam Sunan Gunung Jati. Padahal Kesultanan Cirebon merupakan salah satu tempat perkembangan agama Islam tertua di tanah Jawa.

Karena tak dijaga dengan baik, beberapa kerusakan di sekitar makam terus bertambah. Apalagi tempat yang menjadi tujuan wisata ziarah para wisatawan domestik maupun mancanegara ini terus didatangi ribuan pengunjung setiap harinya. "Sehari-hari pengunjungnya sekitar 1.000 orang. Belum malam Jumat, apalagi malam Jumat kliwon, bisa sampai 5.000," kata dia.

Arief mengatakan, agar kerusakan tak bertambah parah, pemda setempat telah mengajukan usulan untuk segera merevitalisasi makam Sunan Gunung Jati. Selain itu, empat keraton di Kesultanan Cirebon, yaitu Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan, dan Keraton Kaprabonan, serta cagar budaya Goa Sunyaragi, Masjid Agung Sang Cipta Rasa, dan Lawang Sanga, juga masuk dalam rencana program pemugaran tersebut. Diperkirakan perbaikan ini memakan dana sekitar Rp 70 miliar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah pusat menyambut baik rencana ini. Di bawah Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, sejumlah rencana dibahas beberapa bulan belakangan. Beberapa kementerian seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dilibatkan. Namun kepastian jumlah dana yang dibutuhkan baru akan diketahui setelah master plan rencana revitalisasi ini selesai dibuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Alhamdulillah, kami bersyukur pemerintah pusat menyambut baik. Artinya pemerintah memberi perhatian untuk melestarikan peradaban Islam Kesultanan Cirebon," ujarnya.

"Kami berharap master plan itu selesai pertengahan tahun ini, sehingga (pemugaran) bisa segera direalisasikan," kata anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Jawa Barat ini.

MUNAWWAROH

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

19 September 2023

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Umum Museum dan Cagar Budaya Museum Nasional (kiri) dan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin (kanan) di halaman depan Museum Nasional pada Senin, 18 September 2023 saat memaparkan kondisi terkini usai kebakaran. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

Artefak yang berhasil teridentifikasi usai kebakaran Museum Nasional sudah dievakuasi ke tempat yang aman.


Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

17 September 2023

Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Komarudin menemui media di halaman depan Museum Nasional, Minggu, 17 September 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

Polisi mengakui kesulitan melakukan identifikasi benda sejarah di Museum Nasional atau Museum Gajah


Kelompok Hindu India Ajukan Petisi Larang Muslim Masuk Masjid Kuna, Ini Sebabnya

19 Mei 2022

Masjid Shahi Eidgah di Marthura, Uttar Pradesh, Indi (muslimmirror.com)
Kelompok Hindu India Ajukan Petisi Larang Muslim Masuk Masjid Kuna, Ini Sebabnya

Kelompok Hindu India mengajukan petisi melarang Muslim memasuki masjid bersejarah di Mathura karena menduga ada peninggalan Hindu di dalamnya


Kota Emas 3.000 Tahun yang Hilang Telah Ditemukan di Mesir

9 Maret 2022

Para staf memugar tiang-tiang besar dari Balai Hipostilium Agung di Kompleks Kuil Karnak di Luxor, Mesir, pada 25 Agustus 2021. Kuil ini merupakan salah satu situs arkeologi Mesir kuno terbesar. (Xinhua/Ahmed Gomaa)
Kota Emas 3.000 Tahun yang Hilang Telah Ditemukan di Mesir

Sebuah tim yang berisikan para arkeolog pada September 2020 memulai pencarian kuil kamar mayat di tepi barat Luxor di Mesir.


7 Situs Warisan Dunia UNESCO yang Ada di Ukraina

2 Maret 2022

Katedral St Sophia di Kota Kyiv, Ukraina. Dok. st-sophia.org.ua
7 Situs Warisan Dunia UNESCO yang Ada di Ukraina

Ukraina terkenal akan budaya dan tradisinya yang kaya dan merupakan rumah bagi tujuh situs warisan dunia UNESCO.


Bunker Peninggalan Perang Dunia II di Simeulue akan Dijadikan Objek Wisata

30 Oktober 2021

Bungker peninggalan perang dunia kedua oleh militer Jepang. ANTARA/Ade Irwansah
Bunker Peninggalan Perang Dunia II di Simeulue akan Dijadikan Objek Wisata

Bunker peninggalan Jepang yang biasa disebut korok-korok oleh warga Simeulue diantaranya ada di Desa Labuan Bakti dan Desa Labuan Bajau.


3 Benda Bersejarah Indonesia yang Selamat dari Perdagangan Ilegal Barang Antik

31 Agustus 2021

Dari kiri: Patung Seated Shiva, Patung Seated Parvati, dan Patung Seated Ganesha. Situs Kejaksaan Manhattan, New York, Amerika Serikat
3 Benda Bersejarah Indonesia yang Selamat dari Perdagangan Ilegal Barang Antik

Nilai tiga barang antik berupa patung Seated Shiva, patung Seated Parvati, dan patung Seated Ganesha, ini sebesar Rp 1,23 triliun.


Bekas Tambang Hingga Museum Purba di Indonesia Masuk Daftar Situs Warisan Dunia

7 Agustus 2021

Kawasan Taman Nasional Lorentz  (Dok. Panji A Nuariman/ksdae.menlhk.go.id)
Bekas Tambang Hingga Museum Purba di Indonesia Masuk Daftar Situs Warisan Dunia

Indonesia turut menyumbang beberapa tempat ke dalam situs warisan dunia UNESCO.


Keunikan Arslantepe Mound di Turki yang Jadi Situs Warisan Dunia Terbaru UNESCO

6 Agustus 2021

Pemandangan Arslantepe Mound di Turki, sebuah kota tua yang baru ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO. Dok.whc.unesco.org
Keunikan Arslantepe Mound di Turki yang Jadi Situs Warisan Dunia Terbaru UNESCO

Masuknya The Arslantepe Mound menjadi tempat ke-18 yang menjadi Situs Warisan Dunia dari Turki.


Makna 6 Monumen Simbol Persahabatan ASEAN di Taman Suropati

9 Juli 2021

Taman Suropati, Menteng, Jakarta. TEMPO/Subekti
Makna 6 Monumen Simbol Persahabatan ASEAN di Taman Suropati

Enam monumen bersejarah itu mulanya akan disebar di beberapa temoat, namun akhirnya diputuskan disimpan di Taman Suropati.