TEMPO.CO , Jakarta:-Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan dilontarkannya nama Ani Yudhoyono sebagai calon presiden dari Partai Demokrat hanya tes suara publik. Menurut dia, Demokrat sedang mencari sosok yang bisa menggantikan karisma Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Itulah sebabnya, kata Burhanuddin, para kader mulai mencoba melemparkan nama dan mereka memilih orang yang dekat dengan SBY. "Ada jurang antara kader lain dan SBY," katanya.
Ia menilai kader seperti Marzuki Alie, Anas Urbaningrum, dan Andi Mallarangeng tidak bisa menyaingi ketenaran SBY. Apalagi, kata dia, SBY melemparkan pernyataan mengambang tentang pencalonan keluarganya. Presiden SBY, menurut Burhan, pernah mengatakan keluarganya tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden. Tapi, kata dia, SBY menambahkan kalimat, “Semua kembali tergantung masyarakat.” Di titik ini, kata Burhan, SBY mengambang.
Demokrat menyadari bahwa mereka tidak mungkin memaksakan diri mencalonkan nama yang tidak tenar. Dengan demikian, kata Burhan, tidak tertutup kemungkinan ada nama lain selain Ani yang dilempar untuk mengukur tingkat ketenaran dan keterpilihan.
Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat T.B. Silalahi mengatakan nama istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kristiani Herawati, bisa saja masuk dalam daftar nama calon presiden dari partainya. "Bisa saja di antara sepuluh nama, ada nama Ani Yudhoyono," ujarnya di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, di Jakarta, kemarin.
Menurut T.B. Silalahi, saat ini Majelis Tinggi dan Dewan Kehormatan sedang menggodok sepuluh nama kandidat presiden yang layak diusung Partai Demokrat. Setidaknya kini ada sepuluh nama yang sudah dikantongi. Namun dia enggan membeberkan sepuluh calon itu.
Saat ini petinggi partai masih memantau rekam jejak dan penerimaan publik terhadap sepuluh nama. Dari sepuluh nama itu, T.B. Silalahi tidak membantah soal adanya nama Ani SBY. Namun dia menyayangkan nama Ani sudah digembar-gemborkan oleh beberapa kader. "Tidak etis calon presiden diumumkan oleh kader. Kalau tiba-tiba dimunculkan, akan merepotkan," ucapnya.
Menurut dia, tindakan sejumlah kader yang berbicara tentang diusungnya Ani SBY tidak bisa ditoleransi dan dikategorikan sebagai tindakan tidak disiplin. T.B. Silalahi mengatakan, kalau masih ada kader yang ingin bicara sekenanya di media, sebaiknya mundur dari partai. Kalaupun Ani SBY diusung menjadi sebagai calon presiden, kata dia, akan diumumkan juga. Rencananya, pengumuman resmi calon presiden dari Demokrat akan dilakukan paling cepat awal 2013.
Kemarin, setelah menghadiri perayaan hari lahir Fatayat NU di Jakarta, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Syarief Hasan, mengisyaratkan Ani SBY masih bisa masuk bursa calon presiden. "Memang beliau memiliki kompetensi dan kualitas yang bagus. Lihat saja nanti," katanya. Sebelumnya, Ketua Demokrat Ruhut Sitompul menyatakan kader partai akan mendesak Ani SBY diusung sebagai calon presiden.
l SYAILENDRA | IRA GUSLINA SUFA | ARYANI KRISTANTI