TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Hadiatmoko, meminta agar polisi di bawah jajarannya menggunakan sepeda gayung atau sepeda pancal saat melakukan patroli sehari-hari.
"Kalau tidak ada kegiatan, seperti pengamanan unjuk rasa, anak buah saya banyak di kantor dan merokok. Daripada di kantor saja lebih baik patroli dengan bersepeda agar lebih sehat," kata Hadiatmoko usai membagikan sepeda pancal kepada polisi di Markas Polda Jawa Timur, Selasa, 15 Mei 2012.
Hadiatmoko mengingatkan bahwa akibat gaya hidup yang kurang sehat, terutama menjelang usia tua, banyak polisi yang terkena beragam penyakit, seperti batuk, gula darah, tekanan darah tinggi dan kolesterol. "Jadi lebih baik bersepeda, sehingga banyak bergerak. Selain sehat juga hemat anggaran karena tanpa bahan bakar," ujarnya.
Menurut dia, keberadaan sepeda pancal akan lebih mendekatkan polisi dan masyarakat. Hadiatmoko mengatakan potensi kerawanan kejahatan semakin tinggi, sementara masih banyak masyarakat yang belum terjangkau kegiatan pengamanan.
"Polisi banyak dijumpai di jalan-jalan raya besar, sedangkan masyarakat di pabrik-pabrik, di gang-gang kecil, belum terjangkau polisi. Dengan patroli sepeda polisi bisa menjangkau berbagai tempat dan masyarakat merasa aman dengan kehadiran polisi," ucap Hadiatmoko.
Hadiatmoko mengatakan akan membagi patroli sepeda dalam berbagai kelompok. Setiap polisi yang melakukan patroli sepeda harus mencari teman atau komunitas bersepeda di kalangan masyarakat.
Sepeda pancal yang dibagikan sebanyak 600 unit dari 1.100 unit yang disiapkan. Sebanyak 500 unit di antaranya berasal dari pengusaha Jawa Timur, Alim Markus, dan 100 unit dari Polygon. "Ini bagian dari corporate social responsibility," kata Ali Markus.
DINI MAWUNTYAS