TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum meninggal, Raymond “Ongen” Latuihamallo ternyata sempat cekcok dengan seorang pengendara mobil di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Kejadian itu diungkapkan oleh Shirley Latuihamallo, kakak ipar Ongen, kemarin.
Menurut Shirley, saat itu Ongen tengah mengendarai Opel Blazer bersama istri dan kedua putrinya. Di kawasan Blok M, mobil mereka disalip mobil lain. Ongen membalas, dan terjadilah kejar-kejaran. Tak lama kemudian, si pengendara mobil melempar Ongen dengan botol kemasan. “Ongen turun dari mobil dan terjadi cekcok mulut,” kata Shirley di rumah duka kemarin. “Tapi sebentar saja, dia masuk mobil dan jalan kembali.”
Masih di kawasan Blok M, sekitar pukul 16.30, Ongen mendadak kejang-kejang. Dia menghentikan kendaraan dan berbaring di pangkuan istrinya. Lantaran istri dan kedua putri Ongen tak bisa menyetir, mereka kemudian mencari bantuan. “Ada orang yang bantu menyetir sampai RSPP (Rumah Sakit Pusat Pertamina),” kata Shirley. Namun sayang, nyawanya tak tertolong.
Nama Ongen menjadi populer ketika polisi mengusut kasus pembunuhan aktivis Munir. Ongen adalah saksi kunci. Penyanyi berambut panjang ini satu pesawat dengan Munir dalam penerbangan ke Belanda pada 7 September 2004. Dia pernah membuat pengakuan melihat Munir berbincang dengan Pollycarpus Budihari Priyanto, yang belakangan divonis membunuh Munir, saat transit di Coffee Bean, Bandara Changi, Singapura.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan polisi akan menyelidiki kematian Ongen jika ada permintaan dari keluarga. "Bila memang ada kejanggalan, silakan dilaporkan,” katanya. Tanpa ada laporan, polisi tidak bisa melakukan penyelidikan.
Eta Latuihamallo, istri Ongen, menilai kematian suaminya merupakan sesuatu yang wajar. Dia tidak melihat kejanggalan apa pun menjelang kematian Ongen. “Saya bersama suami dan anak saya di satu mobil, tidak ada kejanggalan,” katanya. “Sebagai orang beragama, saya yakin ia dipanggil Tuhan.”
Dengan alasan itu, Eta tak mengizinkan jenazah suaminya diotopsi untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian Ongen. Menurut dia, pihak keluarga sudah ikhlas melepas kepergian Ongen.
Kemarin, jenazah Ongen dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Ratusan orang mengantar kepergian Ongen ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Puluhan karangan bunga berjejer di sekitar pusara Ongen. Upacara pemakaman berlangsung sekitar dua jam.
Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM) meminta polisi tidak menghentikan penyelidikan kasus pembunuhan Munir meski Ongen sebagai saksi kunci telah tiada. “Kami menekankan kepada kepolisian dan kejaksaan untuk segera mengungkap otak di balik kasus Munir," ujar juru bicara KASUM, Anam.
Anam khawatir, meninggalnya Ongen menjadi penghambat kelanjutan penyelidikan. Namun ia meminta polisi tetap tegas dan berkomitmen menuntaskan kasus pembunuhan Munir.
ANANDA BADUDU | ANANDA PUTRI | ISTMAN MP | ANGGRITA DESYANI | MITRA TARIGAN | SUSENO