TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto meminta pengunjuk rasa untuk mewaspadai provokasi dalam demonstrasi Hari Buruh pada 1 Mei 2012 besok.
“Ketua kelompok harus mewaspadai provokasi oleh mereka-mereka yang tak bertanggung jawab," kata Djoko di Istana Negara seusai rapat internal terbatas, Senin 30 April 2012.
Djoko menyatakan setiap peringatan May Day harus dimaknai secara positif. Rencana buruh untuk memperingati dengan long march ke beberapa titik, seperti DPR, Bunderan HI, dan Istana, pun dibolehkan. "Sejauh itu bisa dilaksanakan dengan tertib dan menjamin ketentraman masyarakat beraktivitas, silakan peringati Hari Buruh, silakan long march," kata dia.
Sejauh ini, kata Djoko, belum ada laporan hal yang keamanan. Kendati begitu, Polri tetap menjaga keamanannya supaya unjuk rasa berjalan tertib. "Yang penting masyarakat tidak terganggu dan tidak menimbulkan ekses tidak baik," kata dia.
Kepala Badan Intelijen Nasional Letnan Jenderal Marciano Norman juga meminta agar setiap kelompok pendemo menjaga upaya penyusupan terhadap kelompok masing-masing. "Saya sudah ingatkan dan meyakinkan mereka agar tidak ada orang-orang yang mereka tidak kenal masuk ke situ. Karena orang-orang yang tidak dikenal itu yang tidak ditahui niatnya," kata dia.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menjelaskan sejak sebulan lalu sudah disebarkan himbauan kepada para pengusaha terkait persiapan demo hari buruh ini. "Isinya pertama perhatian kesejahteraan pekerja, kedua agar dalam May Day membuat kegiatan penghargaan pengabdian dan yang menghibur para pekerja," kata dia.
Pria yang akrab dipanggil Cak Imin ini menambahkan, peringatan Hari Buruh tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi di seluruh dunia. "Harus dijadikan untuk momentum perbaikan keadaan," ujarnya.
ARYANI KRISTANTI