TEMPO.CO , Jakarta:-Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar mencegah bergulirnya isu musyawarah nasional luar biasa yang digulirkan Ketua Forum Silaturahmi Dewan Pimpinan Daerah tingkat kota dan kabupaten, Muntasir Hamid. Bendahara Umum Golkar Setya Novanto menyatakan, tidak akan pernah ada munas luar biasa akibat dipercepatnya pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar.
Biasanya, Rapimnas Golkar berlangsung pada Oktober. Pengurus pusat Golkar memajukannya menjadi Juli mendatang dengan agenda menetapkan Ketua Umum Aburizal Bakrie sebagai calon presiden untuk pemilu 2014. Setya menyatakan, munas luar biasa tidak akan terjadi karena Rapimnas yang dimajukan sudah disepakati lebih dari dua pertiga pengurus Dewan Pimpinan Daerah. "Rapimnas khusus ini dibuat secara khusus karena permintaan daerah. Hampir 80 persen telah mengajukan permintaan,” kata Setya dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.
Menurut Setya, pelaksanaan rapimnas khusus sudah diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai pada pasal 30 ayat 4. Hal ini dilakukan untuk menentukan calon presiden dari partai yang akan diusung pada pemilihan presiden 2014 mendatang. Sedangkan dalam pasal 32, kata Setya, munas luar biasa boleh dilakukan jika mendapat dukungan dari dua per tiga pengurus Dewan Pengurus Daerah tingkat provinsi.
Saat ini, kata Setya, percepatan rapimnas sudah didukung lebih dari syarat yang ditentukan. Dua pertiga pengurus DPD provinsi telah menyatakan dukungan untuk mencalonkan ketua umum partai, Aburizal Bakrie, untuk maju sebagai presiden. "Jadi, sekarang ini situasinya masih jauh dari munas luar biasa partai."
Mekanisme teknis pelaksanaan rapimnas khusus, kata Setya, akan dibahas dalam rapat pleno yang dilaksanakan 27 April mendatang. Berbagai masalah sebelum rapimnas, kata Setya, dianggap DPP sebagai dinamika yang wajar. "Kami jadikan masukan," ujar dia. Mengenai adanya desakan dari forum pengurus DPD II agar rapimnas khusus dibatalkan, menurut Setya, tak bisa diterima partai. Alasannya, forum itu tak diatur dalam mekanisme partai. "Silakan saja terjemahkan, tapi masukan tetap kami jadikan catatan dan jadikan perhatian."
Sebelumnya, Ketua Forum Silaturahmi DPD II Golkar Muntasir Hamid menyatakan siap menggulirkan dukungan untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa jika Aburizal berkeras menggelar rapat pimpinan nasional. Menurut dia, hampir seluruh DPD II Golkar merasa kecewa dengan kepemimpinan Ical. "Kalau benar rapimnasus (rapimnas khusus) itu dilaksanakan, akan ada munaslub. Kami akan minta Aburizal Bakrie mundur," ujar dia.
Muntasir menilai rapimnas khusus belum layak dilakukan. Dia mengatakan telah berkomunikasi dengan sejumlah DPD II Partai Golkar. Ia mengklaim, dari sekitar 500 pengurus Golkar tingkat kota dan kabupaten, 400 menolak digelarnya Rapimnasus. "Saya sudah road show ke sekitar 400-an DPD tingkat II. Mereka minta Ical urus partai dulu ketimbang bicara soal capres,” kata Muntasir.
IRA GUSLINA SUFA | SUNUDYANTORO
Berita terkait
Golkar Tak Ubahnya Perusahaan Ical
Dukungan Ical Jadi Capres Belum 100 Persen
Agung: Politik Uang Konvensi Golkar Gila-gilaan
Aburizal Dituding Tebar Rp 1 Miliar Per Golkar Provinsi
Petinggi Golkar Tuding 'Orang Ical' Rusak Partai
Pesilakan JK-Akbar Tapi Ical Tetap Emoh Konvensi
Ditantang Akbar, Golkar Tetap Tak Gelar Konvensi Presiden
Ical: Saya Siap Jadi Calon Presiden 2014
Petinggi Golkar Tuding 'Orang Ical' Rusak Partai