TEMPO.CO, Jakarta -Satu regu Brimob Polda Gorontalo yang diduga terlibat bentrok dengan Anggota Kostrad Yonif 221 di Kabupaten Gorontalo kini sedang diperiksa Divisi Profesi dan Keamanan (Div Propam) Mabes Polri. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Muhammad Taufik mengatakan, pemeriksaan dilakukan untuk mengusut oknum yang diduga memicu bentrokan.
"Satu regu Brimob sedang didalami atau diinvestigasi oleh Propam Mabes Polri" kata Taufik ketika dihubungi Tempo, Minggu 22 April 2012. " Kami sedang mengusut oknum yang diduga terlibat sebagai pemicu bentrokan,”
Taufik sendiri belum bisa memastikan apa penyebab dan motif bentrokan. Menurutnya, saat ini Mabes Polri dan TNI sedang melakukan koordinasi untuk mengkondusifkan hubungan antara keduanya di Gorontalo. Mabes Polri bahkan telah memerintahkan kepada Komandan Pasukan Brigadir Mobil di Gorontalo untuk mengendalikan anggota pasukannya agar tidak terpancing bentrok lanjutan dengan anggota Kostrad. Permintaan serupa juga sudah dimintakan Polri kepada TNI untuk memberi perintah Kepala Pasukan Kostrad Gorontalo.
“Situasi sudah kembali kondusif, kami sudah berkoordinasi dengan TNI agar bentrok tidak berkembang,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Polisi Muhammad Taufik saat dihubungi, Minggu, 22 April 2012.
Taufik menyatakan, bentrok bermula ketika pasukan Brimob berpatroli harian melewati kantor Komisi Pemilihan Umum Limboto pada 20 April 2012 sekitar pukul 23.30 WITA. Pasukan Brimob yang menggunakan truk ini, menurut Taufik, dilempari batu oleh sekelompok orang yang tidak dikenal.“Dua anggota Brimob mengalami luka di bagian kepala akibat lemparan batu,” kata dia.
Menurut Taufik, akibat penyerangaan ini pasukan Brimob ini sempat berlindung di kantor Polres Limboto. Kemudian sekitar pukul 01.00 WITA, pasukan brimob melakukan razia dan pengejaran pada kelompok tidak dikenal tersebut. Dalam razia ini diketahui bahwa kelompok tidak dikenal tersebut adalah anggota TNI.
Razia ini mendapat perlawanan dari anggota Kostrad sehingga anggota brimob harus melepaskan tembakan. Dalam bentrok ini empat anggota TNI mengalami luka tembak dari dilarikan ke rumah sakit. “Tidak ada peluru tajam, itu menggunakan peluru karet,” kata Taufik.
Dua orang anggota Brimob yaitu Bripka Asrul Sani dan Briptu Saripudin, dan Empat anggota Kostrad TNI dilarikan ke Rumah Sakit Limboto, Gorontalo untuk menjalani perawatan.“Untuk anggota TNI yang terlibat kami sudah menyerahkan ke Polisi Militer TNI untuk memproses kasus penyerangan ini,” kata Taufik.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita terkait
Kostrad Vs Brimob di Gorontalo, 4 Orang Terluka
Cegah Bentrok Lagi, Komandan Brimob -Kostrad Diminta Tahan Diri
Tersangka Perusak Polsek Matraman Adalah Tentara
Senggolan Kendaraan, Prajurit dan Pak RT Berkelahi