TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi I DPR Tjahjo Kumolo mengusulkan dibentuk tim investigasi terkait dengan ulah beberapa anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang terlibat pengeroyokan warga dengan berkonvoi motor.
"DPR perlu bentuk tim investigasi dan rapat kerja secepatnya dengan Panglima TNI, Kepala Staf TNI, serta Kapolri dalam masa reses ini," kata Tjahjo, Sabtu, 21 April 2012. "Kabar ini perlu dicek kebenarannya," ucap dia.
Tjahjo mengakui telah menerima kabar penyerangan itu. Jumat dini hari, 13 April 2012, sekitar 200-an oknum prajurit TNI AL dan TNI AD berkumpul di Monas. Mereka memakai pita kuning dengan wajah dicoret warna putih seperti siap menghadapi perang.
Usai berkumpul, mereka bergerak menuju tujuh titik menyisir kawasan Warakas Priok, Salemba, hingga ke Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Mereka menghajar beberapa remaja di jalan. Malah di Salemba mereka membunuh anak penjual teh botol karena ikut lari ketika mereka datang. "Masak DPR mau membiarkan pembunuhan warga sipil dengan brutal seperti itu," ujarnya.
DPR, ujar Tjahjo, pada fungsi pengawasan harus bertindak meluruskan pemberitaan dan mengetahui apa motivasi di balik tindakan tersebut, apakah dendam atau keresahan terhadap kondisi yang menimpa masyarakat.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini meminta kasus yang mencoreng nama institusi TNI dan aparat keamanan Polri itu diusut tuntas karena berarti mereka tak mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat. "Apa kinerja intelijen kita, sampai tidak ada antisipasi dini," kata dia heran.
MUNAWWAROH
Berita lain:
Ada Solidaritas TNI di Balik Aksi Geng Motor
Inilah 4 Oknum TNI Geng Motor Pita Kuning
Polisi : Tidak Sulit Tangkap Pelaku Geng Motor
Kasus Geng Motor, Kaitan Penembakan dengan 'Pita Kuning' Diselidiki
Kasus Geng Motor, Kawan Kelasi Arifin Diperiksa
Atasi Geng Motor, Perlukah Ada Satuan Khusus?
Kasus Geng Motor, Albert Tak Ingat Penyerang Arifin