Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Megawati Kritik Kader Pria PDIP

image-gnews
Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani. ANTARA/Yudhi Mahatma
Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani. ANTARA/Yudhi Mahatma
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagaimana Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri memaknai peringatan Hari Kartini tahun ini? Tak jauh-jauh, ia memulainya dari dalam. Megawati mengkritik mandeknya karier politik kader-kader perempuan di partainya.

Menurut politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari, kegelisahan bosnya itu cukup beralasan. Sebab, partai tidak memiliki kebijakan yang membatasi kesempatan para kader perempuan untuk maju. "Megawati justru menuding kader-kader pria sebagai penghambat karier politik para kader perempuan di PDI Perjuangan," kata dia, Jumat, 20 April 2012.

Eva mengatakan hal ini diungkap mantan Presiden RI keempat itu ketika memberikan pidato politik pada peresmian acara pendidikan kader pendidik angkatan 3-4 PDIP di Wates, Kulonprogo, Kamis, 19 April 2012.

Rupanya, kata dia, Megawati menerima banyak keluhan dari kader perempuan karena dilarang aktif oleh para suami. Alasannya, para suami takut tak diopeni para istri.

Para suami itu juga keberatan jika istri mereka harus sering bepergian ke luar daerah atau pulang larut malam karena kesibukan mengurus partai. Karena itu, para kader perempuan yang tidak aktif di partai sering kali akibat dilarang para suami yang juga kader PDI Perjuangan.

Ketua Umum, kata Eva, menanggapi keluhan itu dengan menantang para kader perempuan untuk "melawan" suami mereka supaya menghargai hak-hak perempuan. Sambil bergurau Megawati mengatakan, "Boikot saja tidak usah masak. Kalau suami marah-marah paling, kan, tidak lama. Demikian juga kalau suami keluar rumah, pasti akan kembali lagi," ujarnya menirukan kalimat Mega.

Dukungan keluarga, kata Eva, memang menjadi hambatan kultural yang klasik. Namun, ketiadaan dukungan terasa telak bagi para perempuan yang sudah bangkit kesadaran berpolitiknya. PDI Perjuangan yang ketua umumnya seorang perempuan pun tidak steril terhadap permasalahan semacam ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sensitivitas Ketum terhadap isu gender menjelang peringatan Hari Kartini ini harus dimaknai sebagai sinyal bagi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) agar membuat kebijakan-kebijakan partai yang responsif gender," kata anggota Departemen Kaderisasi, Keanggotaan, dan Rekrutmen DPP PDI Perjuangan ini.

Anggota Komisi Hukum DPR ini menambahkan, Megawati tak lupa menyentil isu kuota perempuan dalam Undang-Undang Pemilu yang baru saja disahkan DPR. "Kader-kader perempuan yang kualitasnya hanya "mejeng" tidak dibolehkan mencaleg demi sekedar memenuhi kuota perempuan 30 persen," ujarnya.

MUNAWWAROH

Politik lainnya
Sidang Nazaruddin Dijaga Lebih dari 40 Polisi

Kader Tak Didukung Suami, Mega Tantang Boikot 

Wali Kota Bogor Absen dalam Mediasi GKI Yasmin

Empat Hal Ini Dinilai Memberatkan Nazar

Petinggi Golkar Tuding 'Orang Ical' Rusak Partai 

Yoris Raweyai: Tas Gambar Ical Memalukan

"Kakek-kakek Narsis" Bermasalah Sejak Konsep

Taufiq Kiemas ; Saya Tak Bangga dengan Mega

Karni Ilyas: Bismar Gemar Pakai Istilah 'Barang'

Taufiq Kiemas: Kenapa Mega Begini?


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

HUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927

10 Januari 2024

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tiba di lokasi HUT ke-45 PDIP di JCC,  Senayan, Jakarta, 10 Januari 2018.  TEMPO/Subekti.
HUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927

HUT PDIP ke-51 pada 10 Januari 2024. Meskipun lahir pada 1973, tetapi keberadaan partai politik PDI Perjuangan bisa dirunut sejak 1927.


Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

3 Juni 2023

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar memberikan sambutan saat acara catatan akhir tahun 2011 dan Haul Gus Dur ke-2 di Jakarta, Kamis (29/12). ANTARA/Prasetyo Utomo
Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

PKB mendapat nomor urut 1 dalam Pemilu 2024 nanti. Partai ini mengalami polemik berkepanjangan, antara Cak Imin dan keluarga Gus Dur.


Politikus Senior Bicara Penyebab Elektabilitas PPP Anjlok: Konflik Internal hingga Dukungan ke Ahok

5 Januari 2023

Anggota DPR Fraksi PPP Ahmad Yani. Tempo/Tony Hartawan
Politikus Senior Bicara Penyebab Elektabilitas PPP Anjlok: Konflik Internal hingga Dukungan ke Ahok

Mantan Sekretaris Majelis PPP Ahmad Yani menanggapi soal elektabilitas partai berlambang Ka'bah itu yang anjlok dalam setiap survei.


Ditinggal Kader, Politikus PSI Bilang yang Antre Masuk Banyak

18 Desember 2022

Anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menghadiri pengambilan nomor urut 17 partai politik peserta Pemilu 2024 di KPU Rabu, 14 Desember 2022. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) nomor urut 15, Perindo nomor urut 16, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) nomor urut 17. TEMPO/Magang/Martin Yogi Pardamea
Ditinggal Kader, Politikus PSI Bilang yang Antre Masuk Banyak

Sigit menjelaskan PSI masih tetap berada di jalan perjuangan melawan korupsi dan juga politik identitas.


Kader Banyak Keluar, Kultur di PSI Disebut Sudah Tidak Sehat

18 Desember 2022

Wakil Ketua DPW PSI DKI Rian Ernest di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. Tempo/Friski Riana
Kader Banyak Keluar, Kultur di PSI Disebut Sudah Tidak Sehat

Ujang mengatakan eksodus para kader senior PSI tersebut bisa berdampak serius kepada kontestasi pemilu 2024 mendatang.


Plt Ketua Umum PPP Tawarkan Suharso Monoarfa Posisi Ketua Majelis Pertimbangan

26 September 2022

Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono memberikan keterangan pers kepada wartawan didampingi Ketua DPW DKI Jakarta Guruh Tirta Lunggana di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat, Ahad, 25 September 2022. Tempo/Mutia Yuantisya
Plt Ketua Umum PPP Tawarkan Suharso Monoarfa Posisi Ketua Majelis Pertimbangan

Menurut Arwani, Mardiono dan Suharso membahas ihwal masa depan PPP, khususnya dalam menghadapi Pemilu 2024.


Suharso Monoarfa Disebut Telah Hubungi Plt Ketua Umum PPP Mardiono

13 September 2022

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.Fotografer: Sarono SantosoBiro Humas, Kearsipan, dan Tata Usaha PimpinanKementerian PPN/Bappenas
Suharso Monoarfa Disebut Telah Hubungi Plt Ketua Umum PPP Mardiono

Achmad mengaku tidak mengetahui isi pembicaraan antara Suharso Monoarfa dan Mardiono. Menganggap membawa spirit yang baik.


Fraksi PPP Ganti Tamliha dari Kursi Pimpinan Komisi V DPR

13 September 2022

Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono menyerahkan dokumen pengurus baru PPP ke Kemenkumham. Dok. PPP
Fraksi PPP Ganti Tamliha dari Kursi Pimpinan Komisi V DPR

Sekretaris Fraksi PPP, Achmad Baidowi, menegaskan pencopotan Tamliha tidak berkaitan dengan konflik di internal partainya.


PPP Bantah Dugaan Romahurmuzy Ikut Lengserkan Suharso Monoarfa dari Ketum PPP

12 September 2022

Mantan Ketua Partai Persatuan Pembangunan Muchammad Romahurmuziy bersiap menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 22 Maret 2022. Mantan terpidana kasus suap jual beli jabatan di Kementerian Agama itu diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengurusan dana alokasi khusus (DAK) pada 2018. TEMPO/Imam Sukamto
PPP Bantah Dugaan Romahurmuzy Ikut Lengserkan Suharso Monoarfa dari Ketum PPP

Romy juga disebut mengulik jadwal kepulangan Suharso dari Paris agar proses pencopotannya sebagai Ketua Umum PPP berjalan tanpa kehadiran Suharso.


Staf Khusus Mensesneg Minta Konflik Internal PPP Tak Dikaitkan ke Istana

12 September 2022

Faldo Maldini. Twitter/@FaldoMaldini
Staf Khusus Mensesneg Minta Konflik Internal PPP Tak Dikaitkan ke Istana

Sejumlah pengamat mensinyalir adanya keterlibatan Istana dalam kisruh internal PPP. Proses pelengseran Suharso dinilai begitu cepat.