TEMPO.CO, Semarang - Selama Januari-April 2012 sebanyak 1.071 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di wilayah Jawa Tengah. “Sebanyak 24 persen pejalan kaki,” kata Kepala Polda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Didiek Sutomo Triwidodo usai menerima bantuan bus untuk program Dikmas Lantas di kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu, 18 April 2012.
Selain pejalan kaki, pengguna jalan yang tewas terbanyak adalah pengemudi sepeda motor. Jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas selama 2012 ini naik drastis dibandingkan pada 2011. Pada triwulan pertama 2012, korban tewas akibat kecelakaan mencapai seribuan orang. Padahal, selama tahun 2011, Polda Jateng mencatat jumlah korban meninggal dunia sebanyak 4.660 orang.
Didiek menyatakan beberapa faktor penyebab tingginya kecelakaan, di antaranya letak gografis Jawa Tengah yang berada di tengah-tengah provinsi lain. Menurut Didiek, karena memasuki jalan di Jawa Tengah, maka pengendara mulai jenuh dan lemah sehingga rentan terjadi kecelakaan.
Selain itu di provinsi Jawa Tengah juga terdapat sejumlah kontur jalan yang menjadi titik rawan terjadinya kecelakaan beruntun. Ia mencontohkan jalur di daerah Jambu, Kabupaten Semarang, merupakan salah satu titik yang sangat rawan perlu diantisipasi karena sangat sering terjadi laka lantas yang menimbulkan korban jiwa. Faktor lain adalah rendahnya kesadaran masyarakat tentang kedisiplinan lalu-lintas serta mentaati aturan lalu lintas.
Anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah Sri Praptono menyatakan banyaknya jalan yang rusak di Jawa Tengah menjadi faktor utama kecelakaan lalu lintas. Catatan di Komisi D DPRD Jawa Tengah menyebutkan dari total panjang jalan di provinsi 26.368 kilometer sebanyak 14 persen di antaranya mengalami kerusakan. Adapun jalan yang mengalami kerusakan sedang sebanyak 13,97 persen dan jalan yang mengalami kerusakan berat mencapai 0,38 persen.
ROFIUDIN