Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ICW: Korupsi di Indonesia Timur Sulit Terpantau  

image-gnews
Danang Widoyoko. TEMPO/Aditia Noviansyah
Danang Widoyoko. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Koordinator Indonesian Corruption Watch (ICW), Danang Widoyoko, mengatakan selama ini masih banyak kasus-kasus korupsi di wilayah Indonesia timur yang sulit terpantau dan terkuak ke permukaan.

Danang mengatakan minimnya pengungkapan korupsi di wilayah Indonesia timur, seperti Papua dan lainnya, terkendala banyak faktor, seperti akses informasi, infrastruktur, dan jarak. “Persoalan kompleks di Indonesia timur yang tak kunjung selesai membuat kasus-kasus korupsi yang ada pun sulit terpantau dan terselesaikan,” kata Danang saat turut dalam kampanye organisasi Voice from the East (Vote) di Yogyakarta, Jumat, 13 April 2012.

Vote merupakan gerakan budaya yang turut digagas sejumlah musikus, seperti Glen Fredly, untuk mengajak masyarakat menengok lebih dalam persoalan-persoalan mendasar di kawasan Indonesia timur.

Danang mencontohkan, di wilayah seperti Papua, sejumlah kepala daerah memiliki aset pribadi secara berlebih, namun tak ada masyarakat yang protes atau menyoroti. “Ada bupati sampai punya dua pesawat dinas pun masyarakat diam. Tak seperti di Jawa, kepala daerah mau beli satu mobil dinas akan langsung ketahuan dan disorot,” kata dia.

Dalam catatan ICW, dugaan korupsi tertinggi di wilayah Indonesia timur masih pada penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Untuk mengungkap kasus yang terjadi, harus langsung menggali data dari lapangan yang dinilai masih makan ongkos sangat besar.

“KPK pun enggak cukup aktif untuk kasus di Indonesia timur. Karena selain jarak, mereka juga disibukkan dengan sejumlah kasus di Jawa, khususnya Jakarta,” kata dia. Selain terbentur jarak, Danang menilai KPK juga sering kali banyak mendapatkan tekanan politik dari sejumlah partai sehingga benar-benar mendapat pengawasan dalam melakukan gerak.

Danang mengatakan korupsi yang terjadi di kawasan Indonesia timur, khususnya terhadap APBD yang ada, akan sangat terasa bagi masyarakatnya. Tak seperti halnya di Jawa, sejumlah kasus seperti Nazaruddin (Wisma Atlet) atau Gayus Tambunan (pajak), meski besar, tak begitu dirasakan masyarakat luas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Pemerintah sendiri juga mengabaikan kondisi pendukung korupsi itu sejauh ini. Mereka selama ini hanya kucurkan dana, tapi tak kawal pendampingan dan pengawasannya,” kata dia.

Akibat korupsi yang tak terpantau itu, lanjut Danang, masih terjadi ketimpangan tajam antarpenduduk di Indonesia timur. “Kepala daerahnya malah mungkin lebih banyak tinggal di Jakarta,” kata dia. Kesalahan pemerintah yang hanya sekadar mengucurkan dana dan mengakibatkan ketimpangan dicontohkan dengan adanya gedung sekolah namun tak ada guru, gedung rumah sakit tanpa dokter, dan lainnya.

ICW juga mendesak KPK dan pemerintah menunjuk perwakilan penegak hukum yang dapat bekerja efektif dan terpantau di Indonesia timur. Danang mengakui, meski selama ini organisasinya intens menyoroti kasus korupsi yang terjadi, lingkupnya masih terbatas. “Kalau kami soroti, paling wilayahnya hanya terungkap di seputaran Jawa. Toh, kalau ada media, juga tak sampai masuk ke pelosok jika distribusi media itu sampai Indonesia timur,” kata dia.

ICW sendiri, kata dia, mengapresiasi kampanye melawan korupsi melalui budaya dengan Vote. “Mungkin kalau yang ngajak seniman, penyadaran itu malah bisa sampai ke bawah,” kata dia. ICW melalui gerakan Vote ini akan mengagendakan dorongan kepada pemerintah pusat dan KPK untuk lebih intens mengawasi persoalan korupsi di Indonesia timur.

PRIBADI WICAKSONO


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ketua Bamus Betawi Minta Anak Muda Betawi Teladani Haji Lulung

16 Desember 2022

Suasana salat Jenazah Haji Lulung di Masjid Al-Anwar, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Terlihat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta ikut hadir, Selasa 14 Desember 2021 / Khanifah Juniasari
Ketua Bamus Betawi Minta Anak Muda Betawi Teladani Haji Lulung

Ketua Bamus Betawi Riano P Ahmad menilai almarhum Haji Lulung sosok yang pemberani


Terlibat Korupsi UPS, Anggota DPRD DKI dari Hanura Diganti

7 November 2017

Sejumlah penyidik Bareskrim Mabes Polri membawa dokumen dan seperangkat alat komputer usai menggeledah ruangan Komisi E DPRD DKI Jakarta, 27 April 2015. Penggeledahan tersebut terkait perkara dugaan korupsi UPS (Uninterruptable Power Supply). TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Terlibat Korupsi UPS, Anggota DPRD DKI dari Hanura Diganti

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi memberhentikan Fahmi Zulfikar, anggota DPRD DKI yang terlibat korupsi UPS.


Kasus UPS, Ahok Kembali Diperiksa Bareskrim  

21 Juni 2016

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberikan keterangan kepada wartawan usai memenuhi pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, 25 Februari 2016. Ahok kembali diperiksa Bareskrim sebagai saksi untuk kasus dugaan korupsi pengadaan 49 paket uninterruptible power supply (UPS) dalam APBD-P DKI Jakarta. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Kasus UPS, Ahok Kembali Diperiksa Bareskrim  

Penyidik mengkonfirmasi sistem pelaporan anggaran kasus UPS kepada Ahok.


Korupsi UPS, Polisi Tahan Firmansyah, Mantan Anggota Dewan

9 Juni 2016

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul (kiri) dan Kepala Sub Direktorat V Direktorat Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri, Ajun Komisaris Besar Indarto, menjelaskan tentang perkembangan kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) di kantor humas Mabes Polri, Jakarta, Rabu, 8 Juni 2016. Tempo/Rezki A
Korupsi UPS, Polisi Tahan Firmansyah, Mantan Anggota Dewan

Polisi tak mendapat sinyal keterlibatan Ahok dan Lulung dalam kasus ini.


Kasus UPS, Badan Reserse dan Kriminal Panggil Lulung Lagi  

15 Maret 2016

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung diperiksa Badan Reserse Kriminal Mabes Polri hari ini, Kamis, 25 Februari 2016. TEMPO/Ridian Eka Saputra
Kasus UPS, Badan Reserse dan Kriminal Panggil Lulung Lagi  

Lulung menganggap kasus UPS sudah selesai.


Alex Usman Divonis 6 Tahun, Ahok: Koruptor Harus Dimiskinkan  

11 Maret 2016

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. TEMPO/Frannoto
Alex Usman Divonis 6 Tahun, Ahok: Koruptor Harus Dimiskinkan  

Pelaku akan tertekan, begitu juga keluarga, hingga nanti pelaku dan semua turunannya menjadi stres.


Korupsi UPS, Alex Usman Dituntut 7 Tahun Penjara

3 Maret 2016

Terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan UPS di Jakarta Barat, Alex Usman, berjalan memasuki ruang sidang jelang pembacaan tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 3 Maret 2016. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Korupsi UPS, Alex Usman Dituntut 7 Tahun Penjara

Alex juga dituntut membayar denda pidana Rp 500 juta subsider 6 bulan penjara.


Bareskrim Sita Berkas dari Ruang Kerja Ketua DPRD DKI

3 Maret 2016

Bareskrim menggeledah ruang kerja Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ferial Sofyan, 3 Maret 2016. TEMPO/Larissa Huda
Bareskrim Sita Berkas dari Ruang Kerja Ketua DPRD DKI

Selain melihat berkas, polisi juga membuka data mantan Ketua DPRD terdahulu


Kasus UPS, Bareskrim Periksa Ruang Kerja Ketua DPRD DKI  

3 Maret 2016

Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi memberikan keterangan seusai penggeledahan yang dilakukan  di kantornya. 3 Maret 2016. Tempo/Larissa
Kasus UPS, Bareskrim Periksa Ruang Kerja Ketua DPRD DKI  

Prasetyo membenarkan bahwa pemeriksaan kali ini untuk menindaklanjuti kasus pengadaan uninterruptable power supply (UPS).


Ruang Ferial Sofyan Ikut Digeledah Penyidik Bareskrim

3 Maret 2016

Ruang Ketua DPRD Presetio Edi Marsudi tengah digeledeh Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. TEMPO/Larissa
Ruang Ferial Sofyan Ikut Digeledah Penyidik Bareskrim

Penyidik masih mengumpulkan barang bukti terkait dengan kasus pengadaan uninterruptable power supply (UPS).