TEMPO.CO, Jakarta- Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah, membantah pernyataan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) yang menyebut Staf Khusus Presiden boros dengan menghabiskan anggaran hingga Rp 27 miliar. “Dasarnya boros apa?” kata Teuku, saat dihubungi, Jumat, 13 April 2012.
Teuku mengaku tidak mengetahui soal rincian dana yang dikucurkan untuk staf khusus Presiden, termasuk berapa yang didapat oleh bidangnya. “Saya tidak mengurus soal itu. Semuanya yang mengurus Sekretaris Kabinet. Yang saya lakukan hanya kerja,” katanya.
Teuku menyatakan kucuran dana untuk staf khusus bagian hubungan internasional lebih dari cukup. Menurutnya, anggaran yang dikucurkan harus berbasis kinerja. “Relatif, besar atau tidaknya. Tapi kalau tidak terserap, kami selalu mengembalikan ke kas negara,” kata Teuku.
Ia mempersilakan FITRA untuk melakukan cek terkait temuannya. Dia memastikan segala sesuatu pengeluaran dana dari bidangnya sudah dipertanggungjawabkan. “Silakan saja cek, semua pertanggung jawabannya ada. Tahun lalu, berapa yang kita kembalikan ke kas negara karena tidak terserap,” katanya.
Sedangkan staf khusus presiden bidang pembangunan daerah dan otonomi daerah Velix V. Wanggai, mengaku belum tahu ada dana sebesar itu. “Staf khusus presiden di bawah koordinasi Sekretariat Kabinet, alangkah baiknya tanyakan ke Pak Seskab,” kata Velix.
ANGGA SUKMA WIJAYA