TEMPO.CO, Jakarta- Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Muhidin Mohammad Said mengatakan penjualan paket 1.000 tas senilai Rp 10 juta untuk setiap anggota fraksi hanyalah kreasi fraksi. Selain untuk memeriahkan ulang tahun fraksi Golkar, penjualan tas juga untuk menambah keuangan partai. "Itu sumber keuangan dan merupakan syarat mutlak menjadi fungsionaris partai," ujar Muhidin di Gedung DPP Golkar, Selasa, 10 April 2012.
Menurut Muhidin, penyebaran 1.000 paket tas itu merupakan program fraksi. Uang yang terkumpul menjadi modal partai untuk melanjutkan program organisasi. "Itu hanya iuran saja dari anggota fraksi."
Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham mengatakan secara tersurat, setiap kader partai harus berkontribusi terhadap partai. Apalagi bagi fungsionaris partai yang menjadi anggota fraksi Golkar di DPR.
Menurut Idrus, setiap kader selalu diminta berkreasi dalam mengembangkan program partai. Namun tidak pernah ada paksaan untuk mengikuti satu program tertentu. Termasuk untuk membeli 1.000 paket tas. "Itu semua sukarela dan kami bebaskan pada fraksi."
Untuk mensosialisasi pencalonan Aburizal Bakrie menjadi calon presiden dari partai Golkar, Fraksi Golkar meminta anggotanya membagi-bagikan 1.000 tas bergambar Ical. Setiap paket dibanderol Rp 10 juta. Tas tas itu diharapkan dapat dibagi-bagikan anggota fraksi Golkar di daerah pemilihan masing-masing pada saat reses yang dimulai Senin pekan depan.
Program pembagian tas itu merupakan program resmi dari partai. Program ini dituangkan dalam surat edaran bernomor INT.00.2130/FPG/DPRRI/III/2012 tertanggal 26 Maret 2012. Isinya masing-masing anggota DPR dari Golkar wajib membeli 1.000 tas bergambar Ical seharga Rp 10 juta.
IRA GUSLINA SUFA