TEMPO.CO , Jakarta:Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq menyatakan partainya tak akan membicarakan masalah koalisi, tanpa undangan dari sekretariat gabungan. Pernyataan itu disampaikan setelah dirinya memastikan akan membicarakan nasib partainya sebagai anggota koalisi pendukung pemerintahan dengan Sekretariat Gabungan.
“Tradisi selama ini, anggota PKS atau anggota koalisi yang diundang. Jadi bukan kami yang datang,” kata Luthfi di Jakarta, Sabtu, 7 April 2012. “(Koalisi) Itu saya rasa bukan keputusan sendirian. Akan ada pembicaraan bersama-sama dengan Setgab. Jadi kesepatakan itu tidak bisa dibatalkan sepihak.”
Lutfi menegaskan kontrak koalisi antara PKS dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersifat khusus. Namun setiap partai mempunyai kontrak khusus yang sama saat akan mendukung SBY sebagai Presiden. “Setelah ada kontrak masing-masing, baru dihimpun dalam sebuah Setgab, lalu ditata etika komunikasi yang disebut code of condact. Utamanya dengan Kepala Negara,” kata Luthfi menolak menjabarkan isi kontrak khusus tersebut. “Itu tidak harus dibuka ke publik. Itu antara yang bersepakat.”
Apakah PKS siap keluar dari koalisi? Luthfi tak mau berandai-andai. Luthfi tidak terpengaruh desakan dari partai koalisi lain agar PKS keluar dari Setgab. “Saya merasa sesungguhnya ini tidak ada apa-apa,” kata dia. “Semua pihak yang kemarin berbicara depan publik mempunyai semangat dan substansi yang sama, ingin menjaga postur APBN yang sehat dan menjaga ekonomi nasional. Cara ekspresinya saja yang beda.”
ANGGA SUKA WIJAYA
Berita Terkait
Pengamat: SBY Butuh PKS untuk Imbangi Golkar
Tifatul Kritik Pemberitaan Media Soal Koalisi
Heru Lelono:SBY Hanya 0,5 Persen Pikirkan PKS
PKS Masih Menunggu 'Sabda' Pak SBY
PKS Oposisi Gabung PDIP? Tjahjo: Sah Saja