Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kronologi Inspeksi Lapas: Sipir Teriak Ada Wamen!  

image-gnews
Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana memberikan paparan moratorium terpidana korupsi sebelum deklarasi Ikrar Cawang di Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta, Selasa (31/1). ANTARA/M Agung Rajasa
Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana memberikan paparan moratorium terpidana korupsi sebelum deklarasi Ikrar Cawang di Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta, Selasa (31/1). ANTARA/M Agung Rajasa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta- Inspeksi mendadak Satuan Tugas Pemberantasan Narkoba yang dibentuk Kementrian Hukum dan HAM dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) terus mendapat sorotan. Meski berulang kali Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana membantah melakukan penamparan saat inspeksi, tetap saja banyak orang tak percaya. Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie adalah salah satunya.

Dia membandingkan insiden itu dengan Jenderal besar Amerika bernama Jenderal Patton. Patton yang menampar prajurit akhirnya minta maaf setelah dia ditegur Jenderal Eisenhower. "Saya harapkan ini jadi contoh saudara Denny Indrayana bila benar melakukan itu," ujar Aburizal seperti dikutip situs Partai Golkar.

Denny menolak disamakan dengan Patton. "Paton menampar minta maaf, saya tidak menampar minta maaf," katanya seperti dia tulis dalam akun Twitternya. 

Bantahan serupa disampaikan Satuan Tugas Pemberantasan Narkoba. Dalam siaran persnya, disebutkan bahwa upaya pemberantasan narkotika di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan sudah lama dirintis. Sejak Januari 2012, sebelum inspeksi di Lapas Pekanbaru, telah dilakukan tiga kali inspeksi di Lapas Wanita Tanjunggusta, Medan; Lapas Narkotika, Cipinang; dan Lapas Pemuda, Tangerang. Pada semua sidak dengan BNN tersebut, Kemenkumham dipimpin oleh Ketua Satgas Denny Indrayana dan Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN Benny Mamoto.

Berikut kronologis inspeksi Satgas Pemberantasan Narkoba di Lapas Pekanbaru, Senin dinihari, 2 April 2012. Kronologi ini berbeda dengan surat protes Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Djoni Muhammad yang dikirim kepada Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin. "Kami merasa berkeberatan dengan terjadinya penamparan oleh Bapak Wamen terhadap Sdr. Darso Sihombing dan penendangan Sdr. Khoiril oleh salah seorang rombongan Wamen," kata Djoni dalam suratnya yang bernomor W4.PW.04.01-0816

Berikut ini kronologi versi  inspeksi Satuan Tugas Pemberantasan Narkoba Kementrian Hukum dan HAM:

1. Pukul 02:30
Sekitar pukul 02:30 WIB dinihari, rombongan Satgas Pemberantasan Narkoba sampai di depan pintu pagar masuk Lapas Pekanbaru. Pintu pagar dikunci. Diputuskan untuk melompati pagar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Intip Lubang
Wakil menteri dan rombongan Satgas Pemberantasan Narkoba menuju pintu gerbang masuk lapas. Bel klenengan dibunyikan dan mengetuk pintu. Butuh waktu beberapa saat sebelum ada suara sipir menanyakan siapa yang datang. Dijawab, “Saya Denny Indrayana, Wamen. Cepat buka pintu”. Lubang intip pada pintu dibuka, sipir dari dalam melihat kemudian ditutup kembali. Denny berdiri persis di depan lubang intip, agar terlihat. Pintu tetap tidak dibuka. Sehingga digedor sambil mulai berteriak meminta pintu segera dibuka.

3. Denny Teriak
Setelah lebih kurang lima menit, pintu baru dibuka. Rombongan masuk ke dalam, Denny  menegur sipir yang membuka pintu, “Kenapa lama sekali membuka pintunya”. Ajudan pengaman Menteri, melihat reaksi dari sipir yang seolah melawan. Ajudan itu lalu menendang sipir pembuka pintu. Seorang sipir lain di ruang jaga ditendang dan dipukul ajudan. Denny pun berteriak, “Hentikan. Hentikan jangan diteruskan. Berhenti.” 

Versi ajudan Denny dia ingin melindungi Denny yang di Lapas Cipinang nyaris ditusuk pisau oleh sipir. Versi Benny Mamoto juga bercerita bahwa sipir mengulur waktu dan berteriak, "Wamen datang, wamen datang' ke kamar-kamar," ujarnya.," sebelum pintu dibuka. 

4. Razia 
Denny mendatangi sipir jaga yang lain, meminta semua ponsel petugas segera dikumpulkan. Dia juga menanyakan berapa orang yang berjaga, serta meminta tolong agar inspeksi dini hari itu dibantu kesuksesannya. Kunci lapas diambil, untuk kemudian terjadi proses penggerebekan kepada tiga napi target operasi dari ruang selnya masing-masing, dilanjutkan proses penggeledahan. Ketiga target napi itu adalah Djufriado Tanjung, Husin dan Luku. Dari hasil penggeledahan di tiga sel napi ditemukan banyak ponsel, alat isap sabu, plastik pembungkus bekas sabu.

5. Denny Minta Maaf
Selama menunggu proses, Denny beberapa kali mengumpulkan petugas lapas untuk menjelaskan maksud sidak pemberantasan narkoba tersebut. Denny juga menanyakan bagaimana kondisi petugas yang terkena pukul dan tendangan. Salah satu petugas menunjukkan tangan kirinya yang luka tergores. Wakil menteri itu meraba luka itu, dan meminta maaf. “Saya minta maaf ya. Mohon lain kali, jangan terlambat membuka pintu”. Dijelaskan bahwa dalam sidak pemberantasan narkoba, tidak boleh terlambat, karena bisa menghilangkan barang bukti.

6. Tes Urin
Sekitar waktu salat subuh, napi yang menjadi target operasi dan semua sipir sempat dites urin. Ada sipir yang kesulitan buang air kecil hingga harus beberapa kali minum dulu. Tes urin lengkap belum diketahui hasilnya, tetapi beberapa diindikasikan positif memakai narkoba.

7. Denny Kembali Minta Maaf
Sebelum pulang, Denny  kembali mengumpulkan para sipir. Berusaha kembali mengangkat semangat dan moral mereka, untuk tetap melaksanakan tugas dengan baik. “Saya pamit dulu ya. Maaf telah mengganggu istirahatnya. Sekali lagi, saya meminta maaf atas pemukulan dan penendangan tadi.” Dia  kemudian menyalami satu-persatu seluruh sipir Lapas.

8. Sipir Protes
Menjelang pintu keluar, beberapa sipir menanyakan nasib salah seorang rekannya yang ikut ditangkap BNN. Beberapa sipir meminta, agar rekannya tidak ikut ditangkap BNN. Denny  menjelaskan bukti-bukti keterlibatan sipir tersebut dalam jaringan narkoba yang diciduk dinihari itu, dan meminta para sipir menyerahkannya kepada proses hukum.

9. Tinggalkan Lokasi
Sekitar pukul 6:30 Rombongan Satgas Pemberantasan Narkoba meninggalkan Lapas Pekanbaru. BNN menciduk tiga narapidana Jufri Tanjung, Husin dan Luku; serta satu orang sipir.

BS 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

4 jam lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

Polres Metro Bekasi Kota menyita 10 kilogram narkoba jenis sabu senilai Rp 10 Miliar saat menangkap MH, residivis dalam kasus sama pada 2022


Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

14 jam lalu

Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantono, memberikan keterangan terkait pelaporan perundungan yang dilakukan terhadap Pilot Loin Air, di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta. 30 Agustus 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.


Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

18 jam lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.


Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

18 jam lalu

Barang bukti dihadirkan dalam Konferensi Pers Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Bareskrim Polri & Polda Jajaran Operasi Escobar 2024 di Gedung Bareskrim Polri Jakarta, 13 Maret 2024. Di antaranya, sabu 2,8 ton, ekstasi 1.030.559 butir, ganja 1,6 ton, kokain 8,64 Kg, tembakau gorilla 127,2 Kg, etamine 24,8 Kg dan obat keras sebanyak 4.875.406 butir. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

Polres Metro Bekasi Kota menangkap pelaku peredaran narkoba berinisial MH yang kerap bertransaksi di Jalan Raya Caman, Pondok Gede, Kota Belasi.


Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

1 hari lalu

Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen Pol. Mukti Juharsa. (ANTARA/Laily Rahmawaty
Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

Dua pegawai maskapai swasta yang diduga sebagai kurir narkoba itu ditangkap saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.


Denny Indrayana Sebut 4 Opsi Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

3 hari lalu

Denny Indrayana. ANTARA/Fathur Rochman
Denny Indrayana Sebut 4 Opsi Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Denny Indrayana memprediksi beberapa opsi putusan sengketa pilpres di MK. Salah satunya potensi diskualifikasi Gibran sebagai cawapres.


Denny Indrayana soal Prabowo Dilantik tanpa Gibran: Jika Terbukti Langgar Konstitusi, MPR Bisa Lantik Cawapres Lain

7 hari lalu

Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra sekaligus calon presiden terpilih pada Pilpres 2024 Prabowo Subianto saat ditemui di kediaman Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Jakarta, Kamis 11 April 2024. ANTARA/Agatha Olivia Victoria
Denny Indrayana soal Prabowo Dilantik tanpa Gibran: Jika Terbukti Langgar Konstitusi, MPR Bisa Lantik Cawapres Lain

Denny menjelaskan terkait opsi lain sengketa Pilpres 2024, yakni pelantikan Prabowo tanpa Cawapresnya, Gibran jika terbukti melanggar konstitusi.


Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

8 hari lalu

Ratusan pemuda ditangkap polisi dalam konvoi malam takbiran di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, 10 April 2024. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

Polisi mendapati enam pemuda yang konvoi saat malam takbiran di kawasan Jakarta Barat positif mengonsumsi narkoba.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

8 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

9 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.