TEMPO.CO, Jakarta- Hingga saat ini, Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana belum memberikan tanggapan ataupun pembelaan diri atas keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsudin yang memberhentikan Denny dari aksi inspeksi mendadak (sidak) untuk sementara waktu.
Tempo mencoba menghubungi Denny lewat telepon, sms, ataupun jejaring sosial twitter, namun tidak mendapatkan balasan. Ketika ditemui pagi tadi, Denny mengaku tak peduli dengan hujan hujatan yang muncul setelah insiden penamparan petugas Lapas Pekanbaru.
Menurut pria berkacamata itu, sebaiknya semua pihak fokus pada tujuan semula sidak ke penjara, yakni pemberantasan narkoba. Apalagi dari sejumlah sidak yang dilakukan pihaknya bersama Badan Narkotika Nasional (BNN), penjara masih menjadi tempat nyaman para pengedar obat terlarang.
"Kami baru sidak di empat tempat (penjara), yakni Medan, Cipinang, Tangerang, dan Pekanbaru. Sayangnya memang lapas dan rumah tahanan masih menjadi tempat bersembunyinya bandar narkoba," kata Denny, Rabu, 4 April 2012.
Saat ini berbagai jejaring sosial dan media mulai memperdebatkan aksi Denny serta berspekulasi akan nasibnya, apakah dia akan bertahan ataupun mundur. Sebagai contoh, hashtag #tamparsipir di twitter yang menyangkut aksi Denny di Lapas Pekanbaru tengah menjadi buah bibir saat ini.
ISTMAN MP