TEMPO.CO, Pekanbaru- D.L. Sihombing dan Khoiril, dua sipir yang mengaku digampar di Lembaga Pemasyarakatan Pekan Baru, mengaku tak lagi memperpanjang kasus pemukulan terhadap mereka. Keduanya menganggap peristiwa itu selesai telah memaafkan pemukul dan penendangnya.
Insiden itu terjadi saat wakil Menteri Hukum & HAM Denny Indrayana dan rombongan dari Badan Narkotika Nasional sidak ke Lapas Kelas II Pekanbaru. Saat rombongan hendak masuk pintu lapas tak segera dibuka. D.L. Sihombing menyebut, subuh itu, Senin 2 April 2012 ada gedoran dari luar gerbang utama LP Pemasyarakatan. Setelah diintip, puluhan orang bersenjata lengkap berdiri di depan pintu gerbang. Mereka berteriak agar pintu dibuka lantaran Wakil Menteri Denny bersama Tim Badan Narkotika Nasional mau masuk ke Lapas.
"Tentu tidak langsung kami buka. Kami mau tahu dulu siapa mereka. Tapi melihat wajah Pak Wakil Menteri baru kami yakin dan membuka pintu, " kata ayah empat anak ini.
Hitungan detik, tim langsung merangsek masuk. entah bagaimana, Wakil Menteri Denny langsung membentak karena pintu lama dibuka. "Saat itulah, langsung saya ditampar Pak Wakil Menteri. Langsung pula saya ditendang dan terjengkang ke belakang," kata DL Sihombing menunjukkan bekas luka di sikut kirinya, akibat terjengkang. "Pak wakil Menteri bilang agar pintu gerbang pagar depan dibuka cepat, mobil tim mau masuk."
Khoiril saat mendekat juga kena tendangan. "Begitu saya dekat, langsung pula ditendang ajudan. Kena bagian perut," kata Khoiril menuturkan kejadian pemukulan itu. "Setelah ditendang, pungung saya disikut dan saya pun terjatuh."
JUPERNALIS SAMOSIR
Berita Terkait
Menteri Amir: Denny Sementara Tak Akan Sidak
'Isu Tampar Sipir Jangan Kaburkan Kasus Narkoba'
Wamen Denny Paham Tak Disukai Anak Buah
Dihujat, Wamen Denny Lanjut Sidak Penjara
Napi Penjara Pekanbaru Diduga Jaringan Malaysia