TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan Umum Pusat Penerangan TNI Kolonel Minulyo Suprapto menyatakan, mutasi yang dilakukan Mabes TNI terhadap sejumlah perwira tinggi di jajaran TNI merupakan hal yang rutin. Pergantian itu tidak terkait dengan satu kasus tertentu. “Tidak ada apa-apa,” kata Minulyo ketika dihubungi Tempo, Kamis, 29 Maret 2012.
Menurut Minulyo, mutasi itu dilakukan dalam rangka kenaikkan pangkat sejumlah perwira. Selain itu, juga untuk pergeseran jabatan-jabatan di lingkup TNI. Tujuannya, untuk meningkatkan kinerja, mengoptimalkan tugas-tugas TNI yang semakin berat, dan pembinaan organisasi. “Ada yang mendapat kenaikkan pangkat, juga ada pergesaran jabatan antar pangkat,” ujar Minulyo.
Dalam surat yang ditandatangani Panglima TNI Agus Suhartono, beberapa perwira tinggi TNI dimutasi ke posisi baru. Dalam mutasi kenaikkan jabatan, Brigjen TNI Avianto Saptono kini menjabat sebagai Tenaga Ahli pengajar Bidang Hubungan Internasional Lembaga Ketahanan Nasional menggantikan Marsda TNI Syahrul Ansory. Syahrul akan menjadi perwira tinggi di Lemhanas sebagai Deputi Bidang Pendidikan Pimpinan.
Posisi Avianto yang sebelumnya Wakil Kepala Pusat Penerangan TNI akan diisi oleh Kolonel Inf Czi Suratmo. Sementara, Kolonel Inf Tatang Adi Cahyono akan menjadi Direktur Opsdik Deputi Bidang Pendidikan Pimpinan di Lemhanas. Sedangkan Kolonel Psk. T. Seto Purnomo kini menjabat Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Riau.
Dalam mutasi antar jabatan, Brigjen TNI Bambang Hermanto akan ditarik menjadi staf ahli Kepala Staf Angkatan Darat. Posisinya sebagai Kasgartap I/Jakarta akan diisi Brigjen TNI Sumardi yang sebelumnya menjabat sebagai Dirlat Kodiklat TNI AD.
Mutasi juga dilakukan terhadap perwira tinggi yang akan memasuki masa pensiun. Brigjen TNI dr. Aris Wibudi, ketua tim dokter kepresidenan, akan menjadi Perwira Tinggi di Mabes TNI AD sebelum memasuki masa pensiun. Namun hingga kini, TNI belum menentukan pengganti dr. Aris. “Nanti Sekretaris Militer Kepresidenan yang memutuskan,” kata Minulyo.
DIMAS SIREGAR