TEMPO.CO, Bantul - Kedatangan Wakil Presiden Budiono ke kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk membuka Konferensi Internasional tentang Inovasi Berkelanjutan disambut demo sekaligus gempa. Keduanya terjadi sesaat sebelum Budiono naik podium untuk memberikan sambutan pada pukul 09.30 hari ini, Senin, 19 Maret 2012.
Sesaat setelah Budiono dan rombongan memasuki gedung sportorium di kampus terpadu UMY pada pukul 08.45, sekitar puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Persatuan Mahasiswa Peduli Rakyat langsung menggelar demontrasi menolak rencana kenaikan harga BBM.
Pendemo menilai pemerintah menaikkan harga BBM karena sudah tersandera oleh perjanjian dengan lembaga-lembaga keuangan dunia penyedia hutang seperti IMF, Bank Dunia, dan negara-negara maju. Puluhan mahasiswa itu tak bisa merangsek maju ke dalam gedung sportorium karena langsung dikepung oleh puluhan personel kepolisian dan pasukan pengaman presiden.
Sementara itu, dalam waktu hampir bersamaan, pada pukul 09.19, sebuah getaran gempa membuat ratusan peserta pembukaan International Conference on Sustainable Inovation and International Joint sempat panik. Getaran gempa yang berlangsung sekitar 10 detik itu membuat kursi peserta konferensi bergoyang dan menggetarkan pintu-pintu besar gedung sportorium UMY sehingga mengeluarkan suara gemeratak kayu pintu seolah pintu hendak didobrak. Getaran sesaat itu tak merusak konsentrasi peserta konferensi karena hanya sesaat.
Berdasarkan keterangan resmi Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY, getaran itu disebabkan oleh gempa bumi berkekuatan 4,2 skala Richter yang berpusat di lautan sejauh 20 kilometer arah tenggara dari wilayah Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY, Toni Agus Wijaya, pusat gempa yang berada di kedalaman 10 kilometer tersebut berada di koordinat antara titik 08.09 Lintang Selatan dan titik 110.39 Bujur Timur.
Gempa ini, kata dia, merupakan akibat dari aktivitas pergeseran lempeng Eurasia dan Indo Australia di selatan kawasan DI Yogyakarta. Kekuatannya sekitar 3 MMI (skala gempa yang dirasakan oleh manusia). “Ini gempa kecil biasa, wajar terjadi di DIY, tak ada kerusakan,” kata Toni.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM