Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Madiun Ungkap Kasus Penggandaan Uang  

image-gnews
Kepolisian Resor Madiun merilis kasus penipuan dengan modus penggandaan uang, Selasa (13/3). TEMPO/Ishomuddin
Kepolisian Resor Madiun merilis kasus penipuan dengan modus penggandaan uang, Selasa (13/3). TEMPO/Ishomuddin
Iklan

TEMPO.CO, Madiun - Kepolisian Resor Madiun berhasil mengungkap penipuan dengan modus penggandaan uang senilai Rp 1,51 miliar. Kepada calon korban, pelaku berdalih bisa menggandakan uang kertas palsu menjadi uang asli melalui ritual menyembah Nyi Roro Kidul.

Pengungkapan kasus ini berawal dari ketidaksengajaan petugas kepolisian yang sedang patroli di Jalan Raya Surabaya-Madiun, tepat di Desa Sidorejo, Kecamatan Saradab. Selasa dini hari, 13 Maret 2012. “Saat patroli, petugas melihat ada mobil yang mogok di tanjakan,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Ajun Komisaris Besar Polisi Edi Susanto, Selasa, 13 Maret 2012.

Petugas melakukan pemeriksaan karena mencurigai mobil sedan Suzuki Splash bernomor polisi L 1865 I tersebut itu mobil curian. Saat digeledah, ditemukan satu tas ransel kecil berisi senjata tajam berupa keris dan golok. Lalu petugas menggeledah dua tas lain berbentuk koper berukuran besar. Di dalamnya ditemukan ratusan bendel uang kertas palsu dan lembaran kertas seukuran uang kertas yang dijadikan media penggandaan uang.

Polisi mengamankan dua orang dari mobil tersebut, yakni Sumiran alias Gus Ran, 35 tahun, warga Desa Jatigreges, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, dan temannya, Wahyudi, 28 tahun, warga Desa Grogol, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri. “Keduanya mengaku bisa menggandakan uang dengan cara ritual tertentu yang menggunakan beberapa sesajen,” ucap Edi.

Polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya 151 bendel uang kertas palsu lembaran Rp 100 ribu. Tiap bendel uang palsu itu bernilai Rp 10 juta sehingga nilainya mencapai Rp 1,51 miliar.

Selain itu, polisi juga mendapatkan sembilan bendel kertas kosong warna merah muda seukuran uang kertas yang dijadikan bahan penggandaan. Bahkan ikut pula disita sejumlah benda yang diduga dijadikan sarana ritual, seperti keris, golok, surban, tasbih, minyak wangi, dupa, bunga yang sudah mengering, kain mori, dan kitab Al Qur’an ukuran mini.

Dari keterangan pelaku, sementara baru dua warga Kabupaten Nganjuk yang jadi korban penipuan. Polres Madiun masih mendalami apakah ada korban lain dan lokasi kejadian yang termasuk wilayah Madiun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sumiran alias Gus Ran mengaku bisa menggandakan uang dengan bantuan Nyi Roro Kidul. “Uangnya akan diganti (oleh) Nyi Roro Kidul,” ucapnya. Melalui ritual tertentu, uang kertas mainan atau uang palsu akan diganti dengan yang asli setelah meminta restu Nyi Roro Kidul.

Gus Ran mengaku belajar keahlian mistisnya itu dari seseorang di Sulawesi. Uang kertas palsu yang dijadikan media penipuan dibeli dari seseorang di Surabaya. Menurut pengakuan tersangka, hingga kini belum ada upaya penggandaan uang yang berhasil.

Calon korban diwajibkan menyetor uang asli yang nanti dijanjikan akan digandakan. “Ada yang menyetor Rp 2 juta sampai puluhan juta,” tutur Gus Ran. Dengan dibantu Wahyudi, ia sudah melakukan aksi penipuan selama enam bulan.

Namun Polres Madiun baru bisa menangani kasus tersebut dengan tuduhan membawa senjata tajam. Keduanya dikenai Undang-Undang Darurat RI Nomor 12 Tahun 1951 terkait kepemilikan senjata tajam.

ISHOMUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran, Cegah dengan Tips Ini

11 hari lalu

Ilustrasi pekerja menerima THR. Pexels
Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran, Cegah dengan Tips Ini

Waspada peredaran uang palsu saat bagi-bagi THR menjelang Lebaran.


Waspada Peredaran Uang Palsu, Begini Cara Bedakan Uang Asli dan Palsu

11 hari lalu

Uang palsu yang peredarannya diungkap oleh Polres Metro Jakarta Barat. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Waspada Peredaran Uang Palsu, Begini Cara Bedakan Uang Asli dan Palsu

Kebutuhan terhadap uang tunai mendekati lebaran meningkat. Namun, perlu waspada peredaran uang palsu. Ingat lagi bedakan uang asli dan palsu.


Waspada Menjelang Lebaran, Ini Ciri-Ciri Uang Palsu dan Cara Menghindarinya

24 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Waspada Menjelang Lebaran, Ini Ciri-Ciri Uang Palsu dan Cara Menghindarinya

Menjelang idul fitri, banyak orang yang menawarkan penukaran uang baru. Sebaiknya tetap waspada dan pahami ciri-ciri uang palsu agar tidak tertipu.


Jelang Lebaran, Uang Palsu Beredar di Jakarta Barat

26 hari lalu

Uang palsu yang peredarannya diungkap oleh Polres Metro Jakarta Barat. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Jelang Lebaran, Uang Palsu Beredar di Jakarta Barat

Polres Jakarta Barat membongkar peredaran uang palsu di Cengkareng,


Pengedar Dolar Singapura Palsu di Batam Ditangkap, Nilainya Rp 45 Miliar Mau Ditukar di Casino Marina Bay

31 Januari 2024

Konferensi pers Polda Kepri pengungkapan jaringan pengedar uang palsu dollar Singapura di Mapolda Kepri, Kota Batam, Rabu 31 Januari 2023. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Pengedar Dolar Singapura Palsu di Batam Ditangkap, Nilainya Rp 45 Miliar Mau Ditukar di Casino Marina Bay

Polda Kepri menangkap pengedar uang palsu dolar Singapura di Batam. Ketahuan saat mau ditukarkan di casino Marina Bay.


BI Ajak Masyarakat Waspada Peredaran Uang Palsu di Tahun Politik, Lakukan Ini Jika Menemukannya

5 Desember 2023

Ilustrasi Uang Palsu. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
BI Ajak Masyarakat Waspada Peredaran Uang Palsu di Tahun Politik, Lakukan Ini Jika Menemukannya

Bank Indonesia atau BI melakukan berbagai antisipasi untuk mencegah peredaran uang palsu terutama di tahun politik ini.


Ragam Modus yang Sering Dipakai dalam Kejahatan Peredaran Uang Palsu

5 Desember 2023

Ilustrasi Uang Palsu. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Ragam Modus yang Sering Dipakai dalam Kejahatan Peredaran Uang Palsu

Pelaku tindak pidana pemalsuan uang dan peredaran uang palsu menggunakan beragam modus operandi untuk melancarkan aksinya.


Hati-Hati Peredaran Uang Palsu Modus Isi Ulang Saldo Digital, Terjadi di Bekasi

3 Desember 2023

Ilustrasi Uang Palsu. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Hati-Hati Peredaran Uang Palsu Modus Isi Ulang Saldo Digital, Terjadi di Bekasi

Polisi tetap melakukan penyelidikan percobaan peredaran uang palsu modus isi ulang saldo digital, meski tidak ada korban.


BI: Waspadai Peredaran Uang Palsu Terutama di Masa Kampanye Pemilu

3 Desember 2023

Pegawai Bank Indonesia (BI) memperlihatkan uang rupiah pecahan lima puluh ribu saat sosialisasi cara mengidentifikasi uang palsu di Miangas, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, 28 Oktober 2021. Tidak hanya melakukan penukaran uang, BI juga melaksanakan penyerahan bantuan sosial kepada kelompok-kelompok masyarakat, serta sosialisasi cinta bangga paham (CBP) Rupiah bagi masyarakat umum serta siswa-siswi sekolah. BI juga memperkenalkan fungsinya sebagai bank sentral, menyosialisasikan cara mengidentifikasi uang asli untuk mencegah beredarnya rupiah palsu di masyarakat yang tinggal di wilayah 3T. ANTARA FOTO/ADWIT B PRAMONO
BI: Waspadai Peredaran Uang Palsu Terutama di Masa Kampanye Pemilu

BI menyarankan masyarakat untuk menggunakan uang digital agar terhindar dari penyalahgunaan uang palsu.


Transaksi COD Pakai Uang Palsu, Pemuda di Tangerang Ditangkap Polisi

8 Oktober 2023

Ilustrasi Uang Palsu. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Transaksi COD Pakai Uang Palsu, Pemuda di Tangerang Ditangkap Polisi

Polisi mengungkap sejumlah pengaduan masyarakat yang resah dengan peredaran uang palsu saat bertransaksi secara COD.