TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golongan Karya, Akbar Tandjung, menyatakan kekhawatirannya terhadap tingginya angka masyarakat yang akan menjadi golongan putih (golput) dalam pemilihan umum mendatang. Kekhawatirannya ini didasarkan pada munculnya tren ketidakpercayaan publik terhadap partai politik belakangan ini.
"Orang-orang tidak akan tertarik untuk memberikan dukungan kepada partai-partai politik dalam pemilu," kata Akbar di Warung Daun Cikini, Jakarta, Rabu, 7 Maret 2012. Menurut dia, kekhawatiran munculnya golput lebih berpeluang terjadi kepada para pemilih baru. "Karena mereka tidak tertarik kepada partai, mereka cenderung akan golput." Golongan putih merupakan pemilih yang tak mau memilih atas kesengajaan.
Akbar mengatakan banyaknya golput dalam pemilu menjadi hal yang perlu dipertanyakan dalam perspektif demokrasi. "Bagaimana mau memperkuat demokrasi kalau orang yang punya hak politik tidak mau menggunakan haknya itu dengan sungguh-sungguh?"
Karena itu, kata Akbar, penguatan kelembagaan partai politik menjadi sangat penting untuk menghindari munculnya pemilih golput. Soalnya, partai politik merupakan pilar demokrasi. "Tidak ada sistem demokrasi yang benar-benar efektif kalau tidak menggunakan partai politik," kata dia.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Centre for Strategic and International Studies (CSIS) memaparkan hasil survey tentang politik nasional. Survey itu menemukan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap partai politik sangat rendah. Dukungan terhadap partai politik semakin menurun akibat kekecewaan publik yang menilai pemerintah cenderung stagnan.
Kinerja pemerintah di tiga bidang yang menjadi perhatian publik, yaitu penegakan hukum, pengentasan kemiskinan, dan pemberantasan korupsi sangat lemah. Mayoritas masyarakat merasakan adanya stagnasi dan kemunduran dalam kinerja pemerintah.
Survey juga mengungkapkan bahwa dukungan suara terhadap partai-partai besar cenderung mengalami kemunduran. Hampir separuh masyarakat atau sebesar 48,4 persen tidak atau belum menetapkan pilihan terhadap partai politik yang ada seandainya pemilihan umum diselenggarakan hari ini.
PRIHANDOKO