TEMPO Interaktif, Pamekasan - Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, melarang kadernya terlibat langsung dalam politik, terutama menghadapi pemilihan kepala daerah Pamekasan yang dijadwalkan digelar Januari 2013 mendatang. "Menggunakan hak pilih, silakan. Tapi untuk menjadi tim sukses salah satu kandidat saya tetap melarang," kata Ketua Muhammdiyah Pamekasan, Imam Santoso, Sabtu 25 Februari 2012.
Imam menegaskan bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi keagamaan. Karena itu setiap kader Muhammadiyah harus bisa menunjukkan sikap netral dan tidak terlibat dalam politik praktis.
Menurut Imam, larangan tersebut tidak dimaksudkan sebagai seruan golput umat Muhammadiyah pada pilkada Pamekasan. Namun justru Muhammadiyah ingin menciptakan pilkada yang aman dengan sikap netral dan tidak mendukung calon tertentu.
Sementara itu Ketua Nahdlatul Ulama Pamekasan, KH Abdul Gaffar, memperbolehkan kader NU terlibat sebagai tim sukses salah satu calon dalam pilkada mendatang. "AD ART NU tidak melarang. Jadi, saya pikir boleh saja," ujarnya.
Kendati begitu Gaffar meminta kader NU tidak gegabah menentukan dukungan serta tidak melakukan cara-cara yang melanggar syariat dan AD/ART NU untuk memenangkan kandidat yang didukung. "Tidak boleh merusak citra NU," tuturnya.
MUSTHOFA BISRI