TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbarunya. LSI menilai setelah pelaksanaan pemilihan umum 2009 belum ada partai yang mengalami kemajuan secara konsisten.
Ini sebagai akibat sentimen negatif mayoritas masyarakat terhadap keadaan politik nasional. "Ada indikasi sebagian besar partai mengalami kemandekan dukungan pemilih, dan sebagian mengalami penurunan," ujar peneliti LSI, Burhanudin Muhtadi, memaparkan hasil survei "Perubahan Politik 2014 Trend Sentimen Pemilih" di kantor LSI, Jakarta, Ahad, 19 Februari 2012.
Survei terakhir LSI pada 1-12 Februari 2012 menunjukkan perubahan suara yang paling signifikan dialami Partai Demokrat. Jika pemilu dilakukan sekarang, suara Demokrat turun menjadi 13,7 persen. Anjlok bila dibandingkan dengan perolehan partai pemenang pemilu 2009 sebesar 21 persen.
Sedangkan dukungan untuk Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak menunjukkan perubahan berarti. Golkar meraup suara 15,5 persen dan PDIP 13,6 persen.
Suara untuk partai-partai menengah juga tidak mengalami perubahan. Masing-masing partai tetap di sekitar angka hasil pemilu 2009 lalu. Gerindra meraup 4,9 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 4,9 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 4,6 persen. Sedangkan Hanura dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengalami penurunan menjadi 1,2 persen dan 3,7 persen.
Dari penelitian yang dilakukan LSI pada 2.050 responden yang tersebar di 33 provinsi ini LSI menemukan kepercayaan masyarakat pada partai politik semakin menurun. Akibatnya banyak pemilih belum menentukan pilihan.
Kalaupun sudah menentukan, pilihan itu pun belum dipilih secara mantap. "Ini mengindikasikan pemilih menuntut partai melakukan perbaikan kinerja," ujar Burhanudin. Penelitian dilakukan dengan sistem acak bertingkat.
Penurunan dukungan pemilih terhadap partai, menurut Burhanudin, belum bisa disikapi partai dengan optimal. Buktinya berbagai iklan di media dan atribut yang dipasang dalam dua tahun terakhir terbukti tidak menarik perhatian pemilih. "Banyaknya suara mengambang ini akan menjadi peluang bagi partai besar, partai menengah, dan partai kecil untuk bekerja lebih keras menarik simpati publik."
IRA GUSLINA