Kapal Cepat Rudal 40 adalah kapal cepat kedua yang dibuat oleh putra-putri Indonenesia, yang dibuat dengan biaya Rp 75 miliar per unit. Harapannya, hingga tahun 2014 bisa diselesaikan pembuatan 14 unit kapal serupa.
Kapal Cepat Rudal pertama selesai dan diserahterimakan dari PT Palindo Marine Shipyard kepada TNI AL pada April 2011. Dan pembuatan kapal cepat rudal ini bersifat multi years, jadi setiap tahun ada evaluasi.
KCR ini memiliki spesifikasi panjang 40 meter, lebar 8 meter, tinggi 3,4 meter dan sistem propulasi fixed propeller 5 daun. KCR 40 mampu berlayar dengan kecepatan 30 knots, serta dilengkapi dengan meriam caliber 30 mm, dilengkapi enam laras sebagai close in Weapon System (CWS), atau system pertempuran jarak dekat dan rudal anti kapal buatan Cina C-705.
KCR-40 terbuat dari baja khusus bernama high tensile steel pada bagian lambung, yang diproduksi oleh PT Krakatau Steel. Bagian atas menggunakan aluminium alloy untuk menjaga stabilitas dan kecepatan ketika berlayar.
"Kapal ini digunakan untuk menjaga perairan Indonesia, khususnya di wilayah perbatasan, kata Panglima TNI Agus Suhartono ketika memberikan keterangan pers di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, usai acara serah terima KCR 40 tersebut.
Ia menjelaskan, secara bertahap alat pertahanan TNI akan terus ditambah disesuaikan dengan kondisi keuangan negara. Namun hingga tahun 2014, diharapkan ada 40 KCR sebanyak 14 unit selesai dikerjakan dan bisa dimanfaatkan.
Tubagus Hassanuddin, anggota DPR RI Komisi I menilai KCR ini sangat baik dan mampu mengejar pelaku penyelundupan, illegal loging, dan kejahatan di laut lainnya. (kapal) Ini penting. Sebab kerugian negara akibat kejahatan di laut sangat tinggi, katanya.
Rumbadi Dalle