TEMPO.CO, Jakarta -Tersangka kasus pencucian uang hasil korupsi dan terdakwa kasus suap wisma atlet Muhammad Nazaruddin diduga masih punya saham PT Garuda Indonesia Tbk atas nama PT Pacific Putra Metropolitan. Jumlah sahamnya sekitar 4,448 juta lembar. Sebagian besar sahamnya dijual melalui broker dan PT Mandiri Sekuritas.
Dokumen yang diperoleh Tempo menyebutkan, Nazaruddin membeli saham perdana Garuda sebesar Rp 300 miliar melalui lima perusahaan yaitu PT Permai Raya Wisata, PT Exartech Technology Utama, PT Cakrawaja Abadi, PT Darmakusumah, dan PT Pacific Putra Metropolitan. Adalagi fee Rp 850 juta yang disebut mengalir ke Mandiri Sekuritas. Harga saham Garuda kala itu sebesar Rp 750 per lembar, kemudian turun menjadi Rp 600 per lembar di awal pembukaan.
Seorang petinggi PT Sekuritas Mandiri menyatakan Nazaruddin sempat meminta uang pembelian saham PT Garuda Indonesia. Namun, permintaan itu tidak bisa dipenuhi sehingga ia sempat marah. Sejak itu, ia mengalihkan sejumlah sahamnya ke broker lain yaitu PT Rekapital Securities dan sebagian lagi dijual.
Sekitar tanggal 17 Juni 2011, mandiri sekuritas mendapatkan Instruksi Crossing dari perusahaan PT Permai Raya Wisata, PT Exartech Tecnology Utama, PT Cakrawaja Abadi dan PT Darmakusumah, masing-masng dengan surat sendiri-sendiri. Selanjutnya penjualan saham PT Garuda Indonesia Tbk atas nama keempat perusahaan itu dilakukan oleh Rekapital Securities dengan harga @ Rp 500 dan @ Rp 550.
Mengenai pembayaran jual beli sahamnya, Mandiri Sekuritas mengaku tidak tahu. Tapi, mereka membenarkan menangani penjualan 100 ribu lembar saham Nazaruddin atas nama PT Pacific Putra Metropolitan. Saham itu dijual secara bertahap sebanyak 13 kali sejak 4 Juli 2011 sampai 4 september 2011. Harga jualnya bervarisi yakni Rp 530 per saham, Rp 520 per saham, Rp 510 per saham, Rp 490 per saham, dan Rp 485 per saham.
PT Mendiri Sekuritas juga pernah menangani pembelian saham Bank Mandiri yang dilakukan Nazaruddin atas nama lima perusahaan tersebut. Tapi untuk saham di Bank Mandiri, semuanya sudah dijual.
RINA W
Berita Terkait
Presiden Mengaku Marah Saat Bertemu Nazaruddin
PPATK Temukan Aliran Dana Nazar ke Para Politikus
SBY Beberkan Pertemuannya dengan Nazar
Abaikan Perintah, Pejabat Menhukam Dicopot
Kebobolan Nasir, Dirjen LP Tak Kena Sanksi
Cuci Uang Grup Nazar Bakal Seret Demokrat