TEMPO.CO, Jakarta- Jemaat Gereja Kristen Indonesia Yasmin berharap KepolisianRIbersikap tegas menegakkan hukum dalam menjaga dan menangani kisruh perkara Izin Mendirikan Bangunan GKI Yasmin. Jemaat menagih pernyataan Kepolisian yang kerap mengklaim diri bersikap netral dalam setiap konflik horizontal.
“Mereka (polisi) bilang merasa diri netral, tapi ada massa yang bawa bambu dan punya niat untuk melukai tidak dihentikan,” kata Juru Bicara GKI Yasmin, Bona Singgalingging saat dihubungi, Sabtu, 28 Januari 2012.
Bona menyatakan, pembiaran yang dilakukan kepolisian sangat sulit diterima. Bila hanya sekadar demo, menurut Bona, Kepolisian dapat bersikap persuasif karena ada dasarnya yaitu undang-undang menyatakan pendapat. Akan tetapi, sikap polisi menjadi aneh karena tidak tegas menindak orang-orang yang secara langsung menyerang jemaat GKI Yasmin.
“Seharusnya polisi berpegang pada hukum dan menjalankan tugas untuk melindungi,” katanya.
Menteri Agama, menurut Bona, juga sudah memberi tanggapan, kasus GKI Yasmin bukanlah kasus agama tapi merupakan kasus hukum. Karena itu, Pemerintah tinggal melakukan eksekusi terhadap keputusan Mahkamah Agung yang sudah ada.
Semakin lama eksekusi keputusan ini, menurut Bona, akan semakin tampak sebagai bentuk dukungan penolakan kelompok radikal tak toleran. Ia juga menyatakan, kelompok-kelompok tak toleran ini tidak dapat dibiarkan karena akan menyebabkan efek yang besar dan lebih parah berupa gerakan anarkis.
Jumlah jemaat GKI Yasmin berdasarkan data tahun 2004 mencapai 350 orang. Saat ini diperkirakan sudah mencapai sekitar 500 orang. Jemaat ini tidak hanya berasal dari orang-orang yang tinggal di kompleks Taman Yasmin, tetapi juga dari beberapa perumahan yang letaknya berdekatan seperti Taman Cimanggu dan Bukit Cimanggu Villa.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Terpopuler Lainnya
Buffon Ditawari Main Film Porno
Ada 11 Orang Jadi Korban Tabrak ABG Pengemudi
ABG Pengemudi Ternyata Baru 'Test Drive' Jazz Merah
5 Kali Menabrak, Mobil Akhirnya Dirusak Massa
Multiply 'Pindah' Kantor Pusatnya ke Indonesia
AS Akui Bin Laden Terendus Berkat Seorang Dokter
Bertelanjang Dada, Tiga Wanita 'Serbu' di Davos
Jelang Dibantai, Orangutan Ini Peluk Anaknya