TEMPO Interaktif, Madiun - Jembatan yang menghubungkan dua sisi bendungan di Desa Kaliabu, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, putus diterjang banjir yang meluap dari hulu sebuah sungai di lereng Gunung Wilis. Tanggul penahan bendungan juga ambrol di dua lokasi. “Untuk sementara dipasang material batuan dalam bronjong kawat untuk menahan luapan air,” kata Sini, penjaga pintu air bendungan, Senin, 23 Januari 2012.
Jembatan putus sepuluh meter dari panjang 17 meter dan lebar 1,5 meter. Adapun tanggul penahan air setinggi 15 meter, ambrol masing-masing tujuh meter dan lima mater. Selain terjangan air yang meluap deras, ambrolnya jembatan dan tanggul juga akibat proses erosi. Sebanyak tujuh orang pekerja dan petugas penjaga pintu air bendungan mulai melakukan perbaikan.
Salah seorang pekerja, Sarjo, menjelaskan upaya perbaikan sementara membutuhkan waktu lama karena curah hujan yang tinggi masih terus berlangsung. “Butuh waktu beberapa hari karena air sungai masih deras,” ujarnya.
Akibat putusnya jembatan bendungan itu akses dua desa, yakni Desa Tempuran dan Desa Kaliabu, terganggu. Warga terpaksa memutar ke jalan lain yang lebih jauh untuk menuju salah satu desa yang masih berada di Kecamatan Mejayan tersebut.
ISHOMUDDIN
Baca Juga: