TEMPO.CO, Samarinda - Siswa SMK 11 dan SMP Negeri 31 di Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran Samarinda, Kalimantan Timur, mulai Selasa, 10 Januari 2012, terpaksa diliburkan. Perangkat sekolah, seperti komputer dan buku paket, rusak karena terendam banjir. "Di ruang guru ada tiga komputer, di laboratorium ada 15 komputer dan dua komputer lainnya rusak semua. Begitu juga buku-buku sekolah,” kata Kepala Sekolah SMP Negeri 31, Sumadi, Selasa, 10 Januari 2012.
Banjir bandang sejak Senin malam kemarin terjadi akibat jebolnya tanggul PR Samarinda Prima Coal. Kondisi sekolah dan ruang kelas tidak memungkinkan digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Kantor guru beserta semua fasilitasnya juga rusak terendam lumpur.
Kerugian yang diderita SMP Negeri 31 yang memiliki 245 pelajar ditaksir mencapai Rp 400 juta, sedangkan SMK 11 sekitar Rp 645 juta. Kedua sekolah harus dibersihkan dari tumpukan lumpur. Selain guru, polisi dan petugas Penanggulangan Bencana Kota Samarinda turut membantu membersihkan lumpur di halaman sekolah. Dua unit mobil pemadam kebakaran tampak menyemprot lumpur.
Sumadi mengungkapkan kerugian yang paling tampak jelas adalah buku-buku. Apalagi sekolah itu baru saja membelanjakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pengadaan buku pelajaran sekolah senilai Rp 65 juta. Selain itu, juga buku pelajaran dari bantuan pemerintah pusat berupa bloggrand senilai Rp 45,5 juta. Semuanya terendam lumpur sehingga tidak bisa digunakan.
FIRMAN HIDAYAT
Baca Juga: