Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makanan Enam Warna Paling Disukai Anak

image-gnews
Hemmy.net
Hemmy.net
Iklan

TEMPO.CO, London - Anak Anda tidak berselera menyantap makanan? Atau makanan di piring sama sekali tidak disentuh? Coba trik yang satu ini; gunakan makanan yang terdiri dari enam warna berbeda.

Peneliti dari Cornell University, New York, menemukan bahwa anak-anak lebih bernafsu memakan makanan yang terdiri dari enam warna yang berbeda. Selain itu, makanan yang disajikan dengan cara menarik, misalnya berbentuk hati atau wajah yang tersenyum, juga memiliki daya tarik lebih.

"Anak-anak melihat makanan dengan cara yang berbeda dengan orang dewasa," kata pemimpin penelitian, Brian Wansink.

"Ketika orang tua meletakkan makanan untuk anak-anak di piring, orang tua melakukannya untuk mereka, bukan untuk anak-anak," ujar Brian seperti dilansir laman dailymail.co.uk, Jumat, 6 Januari 2012.

Penelitian ini melibatkan 23 anak-anak dan 46 orang dewasa. Mereka diberikan foto-foto 48 kombinasi makanan yang berbeda. Hasilnya, anak-anak memilih makanan yang memiliki warna dan pilihan lebih banyak ketimbang yang dipilih orang dewasa. "Anak-anak memilih sampai enam warna makanan, sementara orang dewasa cenderung menyukai hanya tiga," kata Brian.

Penelitian juga menemukan bahwa anak-anak lebih menyukai menu utama, misalnya daging atau ikan, ditata di bagian depan piring.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Profesor Wansink dari London Metropolitan University mengatakan penataan juga menjadi bagian penting dalam meningkatkan selera makan anak. "Dibandingkan orang dewasa, anak-anak menyukai makanan yang diletakkan secara figuratif di piring. Bentuk, ukuran, dan tampilan visual makanan yang disajikan sangat penting untuk anak-anak," katanya.

Hasil penelitian ini akan diterbitkan dalam Acta Paediatrica edisi Januari.

RINA WIDIASTUTI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bukan Dagingnya, Ini Bagian Tersehat dari Buah Alpukat  

31 Agustus 2017

Ilustrasi alpukat. Shutterstock
Bukan Dagingnya, Ini Bagian Tersehat dari Buah Alpukat  

Alpukat dikenal kaya dengan kandungan lemak baik dan potasium, mineral yang ampuh menjaga tekanan darah dan mencegah stroke.


Jangan Buang Makanan, Intip 10 Faktanya

8 Agustus 2017

Ilustrasi membuang makanan. Kortsleht.ee
Jangan Buang Makanan, Intip 10 Faktanya

Makanan yang saat ini terbuang di Eropa misalnya, dapat memberi makan 200 juta orang.


Alpukat Kaya Manfaat, Benarkah Dapat Meningkatkan Fungsi Otak?

8 Agustus 2017

Mahasiswa Unsoed Ciptakan Biodiesel dari Biji AlpukatMemanfaatkan biji alpukat untuk kebutuhan energi di masa depan.Foto Ilustrasi(Komunika Online)
Alpukat Kaya Manfaat, Benarkah Dapat Meningkatkan Fungsi Otak?

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Frontiers in Aging Neuroscience baru-baru ini mencoba membuktikan apakah alpukat bermanfaat untuk otak.


Superfood Itu Hoax, Tak Ada Makanan yang Komplet Gizinya

1 Agustus 2017

Ilustrasi buah dan sayur. shutterstock.com
Superfood Itu Hoax, Tak Ada Makanan yang Komplet Gizinya

Ahli kesehatan menegaskan tidak ada satu pun makanan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh.


BPOM: Makanan Mengandung Zat Berbahaya Menurun secara Nasional

3 Juni 2017

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito memberikan keterangan terkait mi Bikini (bihun kekinian) yang disita BPOM saat konpers di Jakarta, 8 Agustus 2016. TEMPO/M Iqbal Ichsan
BPOM: Makanan Mengandung Zat Berbahaya Menurun secara Nasional

Ketua BPOM Penny Kusumastuti Lukito memaparkan adanya penurunan jumlah makanan yang tidak memenuhi ketentuan dari BPOM secara nasional.


Indonesia dan Thailand Kerja Sama Teknologi Pascapanen untuk Buah  

21 April 2017

Ilustrasi buah Mangga. ANTARA/Moch Asim
Indonesia dan Thailand Kerja Sama Teknologi Pascapanen untuk Buah  

Indonesia dan Thailand bekerja sama mengembangkan teknologi pascapanen untuk buah-buahan.


Cabai Impor Asal Cina dan India Aman Dikonsumsi

2 Maret 2017

Ilustrasi cabai. TEMPO/Tony Hartawan
Cabai Impor Asal Cina dan India Aman Dikonsumsi

Disperindag Provinsi Jawa Timur bersama dengan BBPOM Surabaya telah melakukan investigasi atas cabai impor asal Cina dan India.


Awasi Peredaran Makanan, DKI Rilis Laboratorium Keliling  

1 Februari 2017

Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono meninjau mobil laboratorium keliling milik Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan di halaman Balai Kota, Jakarta, 1 Februari 2017. TEMPO/Lani Diana
Awasi Peredaran Makanan, DKI Rilis Laboratorium Keliling  

Dengan begitu, kata Sumarsono, pemerintah dapat mendeteksi makanan yang mengandung racun dan bahan berbahaya.


Kacang-Kacangan Ini Mampu Jadi Pengganti Daging

12 Desember 2016

Ilustrasi buncis. shutterstock.com
Kacang-Kacangan Ini Mampu Jadi Pengganti Daging

"Makanan kaya protein berbasis kacang-kacangan mengandung serat lebih banyak daripada daging babi dan sapi"


Peneliti Menyimpan Ragi Bir yang Sempurna

18 November 2016

Bir di toko minuman dan merchandise di Waterloo, Belgia. TEMPO/Nurdin Kalim
Peneliti Menyimpan Ragi Bir yang Sempurna

Belgia terkenal memiliki ratusan bir berbeda tetapi tidak sebanding dengan ragi yang digunakan untuk membuatnya, sekitar 30.000 disimpan di es