TEMPO.CO, MAGELANG -Tiga mahasiswa meninggal dunia akibat terseret aliran deras Sungai Juweh di kawasan Merapi, Kabupaten Magelang, Kamis 5 Januari 2012. Peristiwa ini terjadi ketika mereka sedang piknik di daerah tersebut.
“Korban atas nama Dwi Susanti, Natanael Tri Kurniawan dan Debora,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya kepada Tempo, Kamis malam 5 Januari 2012.
Supoto menjelaskan bahwa Dwi Susanti, 20 tahun adalah warga Ungaran dan Natanael dari Demak, tercatat sebagai mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. Adapun Debora atau Debi (Demak) mahasiswa Universitas Katholik Sugiyopranoto Semarang.
Ketiga mahasiswa itu bersama lima mahasiswa lainnya, berangkat pukul 15.00 WIB hendak berwisata di Kawasan Air Terjun Kedung Kayang, Dusun Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Magelang.
Karena tidak ada jalan darat menuju lokasi wisata, mereka pun menyeberang sungai Kali Juweh yang berada di perbatasan Kabupaten Magelang dengan Boyolali itu. Selang beberapa saat kemudian ternyata turun hujan deras yang sebelumnya sempat reda ketika mereka menyeberang.
Tiba-tiba terjadi banjir akibat hujan deras sekitar pukul 15.00 WIB, dan mahasiswa itu terseret arus sungai hingga sejauh satu kilometer.
"Mereka nekat balik menyeberang sungai lagi karena takut tebing tinggi di belakangnya longsor atau sungai makin kencang alirannya sehingga terjebak makin lama," kata anggota Search and Rescue (SAR) Kabupaten Magelang Arifin yang turut mengevakuasi korban kepada Tempo.
Lima mahasiswa dari UKSW berhasil diselamatkan yaitu Susi Lestariyani dari Bawen, Vandi Dwi Nugroho ( Grobogan), Siska Kurniawati (Jelog), Mur Sutami (Tengaran), dan Wendi Kumala Dewi (Ambarawa).
Dengan beriritan bergandengan tangan, dimana para lelaki menjaga di paling depan dan belakang, ke delapan mahasiswa itu pun nekat menyeberang. Namun saat semakin ke tengah, sungai yang sudah setinggi dada itu kian terasa kencang dan ke delapan orang itu akhirnya kocar-kacir tak bisa menahannya.
Lima di antaranya berhasil menepi dan selamat sementara tiga lainnya terus terseret. Dari Kali Juweh mereka terseret sejauh satu kilometer hingga Kali Pabelan."Puncak Merapi sejak siang juga hujan dan tak mereda sehingga sungai juga kian tinggi dan cepat," tambah Arifin.
Tiga mahasiswa itu ditemukan di sekitar Dam Nglampahan persimpangan Sungai Apu dan Sungai Pabelan dalam keadaan meninggal. Meski dari fisik ketiga korban tersebut utuh dan lecet, namun SAR menduga kuat tewasnya para mahasiswa itu akibat terus terbentur bagian sungai yang saat itu banyak membawa sisa material erupsi Merapi, baik pasir dan batu.
Ketiga jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Muntilan untuk dibersihkan dan dimandikan. Hingga malam ketiga korban masih belum diambil pihak keluarga.
“Semua handphone mati dan barang-barang korban sudah diberika ke pihak kepolisan Muntilan,” kata Komandan Tim SAR Kabupaten Magelang Heri Prawoto.
RINA WIDIASTUTI | PRIBADI WICAKSONO.