TEMPO.CO, Wonosobo - Tim Search And Rescue (SAR) Gabungan yang menyisir korban bencana tanah longsor di Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, menemukan dua mayat. Berarti tinggal delapan orang yang belum ditemukan hingga kini.
"Dua orang sudah ditemukan di sekitar Garung," ujar Kepala Kepolisian Resor Wonosobo, Ajun Komisaris Besar Adi Wibowo, di lokasi kejadian, Senin, 19 Desember 2011.
Longsor terjadi pukul 13.30, Ahad, 18 Desember 2011, setelah hujan lebat mengguyur Desa Sitieng, Kecamatan Kejajar. Dengan ditemukannya dua jenazah hari ini, total korban tewas akibat longsor itu menjadi tiga orang.
Adi mengatakan satu mayat ditemukan dalam keadaan tanpa kepala dan kaki. Satu kaki ditemukan belakangan di lokasi yang tak jauh dari ditemukannya tubuh. Saat ini, kedua mayat masih dalam proses identifikasi. Tim SAR saat ini masih menyusur lokasi di empat titik.
Adi menambahkan, jalur menuju Dieng dialihkan ke Banjarnegara. Pengalihan jalan dilakukan karena jalur utama tertutup longsor.
Baca Juga:
Sumardi, 50 tahun, petani kentang dari Dieng Kulon, mengatakan ia harus memutar dua jam untuk menjual kentangnya. "Otomatis menambah biaya produksi," katanya.
Menurutnya, Dieng memang rawan bencana longsor. Di Dieng, hampir tidak ada lahan yang ditanami pohon. Yang tampak hanyalah hamparan perkebunan kentang.
ARIS ANDRIANTO