Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ombudsman Ikut Investigasi Kasus Mesuji  

image-gnews
Pihak pam swakarsa membongkar rumah warga di Mesuji, Lampung, saat terjadi bentrok antara warga dengan pihak perusahaan perkebunan. youtube.com
Pihak pam swakarsa membongkar rumah warga di Mesuji, Lampung, saat terjadi bentrok antara warga dengan pihak perusahaan perkebunan. youtube.com
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Ombudsman Danang Girindrawardhana akan turut menginvestigasi kasus Mesuji di antara Sumatera Selatan dan Lampung. Investigasi Ombudsman akan terfokus pada dugaan penyebabnya, yakni sengketa lahan antara warga dan perusahaan tertentu.

"Pada prinsipnya, dalam kasus itu terjadi mal-administrasi yang dilakukan aparat kepada masyarakat di sekitar situ. Pasti ada ketidakberesan," kata Danang usai Rapat Kerja Nasional Ombudsman di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Desember 2011.

Dalam investigasi, kata Danang, pihaknya akan turut mengundang dan bersinergi dengan Komisi Nasional HAM. "Karena kalau seperti copy video yang kami lihat, sudah terjadi pelanggaran kemanusiaan luar biasa," kata dia.

Dugaan Danang, kasus yang saat ini menyeruak ini ada kaitannya dengan kasus yang terjadi di 2006. "Kami sudah menerima. Kami kira saat itu sudah selesai dan diambil alih oleh pihak berwajib. Tapi nampaknya tidak selesai," dia menambahkan.

Sedang mengenai dugaan adanya korban jiwa, Ombudsman menyerahkannya kepada pihak kepolisian. "Tapi kami merekomendasikan polisi untuk menyelesaikan itu. Dan ingat, rekomendasi Ombudsman itu harus dilaksanakan," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Informasi pembantaian massal menyeruak kemarin pagi saat pihak korban yang ditemani Mayor Jenderal (Purn) Saurip Kadi mendatangi Komisi Hukum DPR. Mereka menunjukkan bukti rekaman video yang memperlihatkan 30 orang petani Mesuji dibunuh dengan cara keji, bahkan ada yang dipenggal kepalanya.

Dalam video insiden Mesuji itu terlihat di antara pelaku ada yang menggunakan seragam aparat dan senjata organik. Diduga peristiwa ini terkait dengan rencana perluasan lahan kebun sawit dan karet oleh salah satu perusahaan, PT Silvia Inhutani, sejak tahun 2003.

ARYANI KRISTANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

5 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.


KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

Pegiat HAM Desak Revisi Peradilan Militer
KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.


Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Gambar tangkapan video menunjukkan adegan serial Netflix berjudul
Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.


2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

Ilustrasi TNI. ANTARA
2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.


Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi. Youtube Antara
Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.


Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Ilustrasi pengamanan dan pemantauan kemanan bandara Soekarno Hatta. ANTARA/Lucky R.
Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.


Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Ilustrasi pengamanan dan pemantauan kemanan bandara Soekarno Hatta. ANTARA/Lucky R.
Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.


Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Ilustrasi pengamanan dan pemantauan kemanan bandara Soekarno Hatta. ANTARA/Lucky R.
Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."


LBH Minta Hakim Hadirkan Korban Dugaan Penyiksaan oleh Polisi

6 Juni 2017

ilustrasi hukum dan pengadilan. AFP PHOTO/Getty Images/ DAMIEN MEYER
LBH Minta Hakim Hadirkan Korban Dugaan Penyiksaan oleh Polisi

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan diminta menghadirkan tersangka kasus pencurian motor yang diduga disiksa polisi.


Pos Polisi Monas Barat Diduga Dirusak Rombongan Tentara

26 Mei 2017

TEMPO/Fahmi Ali
Pos Polisi Monas Barat Diduga Dirusak Rombongan Tentara

Rombongan tentara lebih besar datang lagi sekitar pukul 23.30. Rombongan itu terdiri atas sepuluh orang. Satu di antaranya "mengacak-acak" pos polisi.