Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wakapolsek Mengamuk, Satu Orang Tewas  

image-gnews
AP/Lai Seng Sin
AP/Lai Seng Sin
Iklan

TEMPO Interaktif, Klaten - Wakil Kepala Kepolisian Sektor (Wakapolsek) Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Iptu Marsono, Minggu 11 Desember 2011 malam, mengamuk di lingkungan tempat tinggalnya hingga menyebabkan satu orang tewas dan lima terluka.

Menurut keterangan Sapto, warga Dusun Karang Duwet, Desa Krajan, Kecamatan Jatinom, yang juga salah satu korban luka saat ditemui wartawan di rumahnya, Senin, mengatakan peristiwa tersebut terjadi ketika pelaku baru saja pulang dari Markas Polsek Jatinom Minggu malam sekitar pukul 20.00 WIB.

"Pelaku pulang dengan berjalan kaki dari kantornya yang hanya berjarak sekitar dua kilometer. Sesampainya di lingkungan sekitar rumahnya ia tiba-tiba mengamuk dan berteriak-teriak. Semua orang ditantang. Tetangga yang mencoba melerai pun dihajarnya hingga terluka," ujar dia.

Atas peristiwa tersebut lima tetangganya mengalami luka-luka di bagian tubuh, sedangkan satu orang lainnya, yakni Yoto Wiratmo, 85 tahun, yang tak lain adalah ayah kandung pelaku, tewas.

Warga baru mengetahui kematian Yoto pada Senin pagi di rumah pelaku. Tidak ada yang tahu kronologi peristiwa meninggalnya pria tersebut karena pihak keluarga pelaku menutup diri dan enggan memberi keterangan apa pun kepada pihak luar.

Tak hanya warga sekitar yang menjadi korban amukan Wakapolsek tersebut, tapi juga kantor Mapolsek Jatinom yang mengalami pecah kaca akibat terkena hantaman pelaku.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Kepolisian Resor Klaten AKBP Kalingga Rendra Raharja ditemui wartawan di sela melayat orang tua pelaku di Desa Krajan membenarkan peristiwa yang dilakukan oleh anak buahnya tersebut.

"Penyebab dari peristiwa ini masih akan kami selidiki lebih lanjut. Dugaan sementara pelaku mengalami depresi dan akhirnya mengamuk hingga hilang kendali. Kemudian tanpa sengaja ayahnya menjadi korban dari perilakunya tersebut," katanya.

Lebih lanjut dikatakan pihaknya juga akan menyelidiki lebih jauh sejak kapan Iptu Marsono mengalami depresi karena dalam catatan kesehatan selama ini tak ada masalah.

"Saat ini Iptu Marsono sudah ditangani psikiater dan dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Klaten untuk diselidiki lebih jauh mengenai kondisi kejiwaannya," ujar Rendra.

WDA | ANT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

5 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.


KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

Pegiat HAM Desak Revisi Peradilan Militer
KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.


Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Gambar tangkapan video menunjukkan adegan serial Netflix berjudul
Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.


2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

Ilustrasi TNI. ANTARA
2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.


Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi. Youtube Antara
Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.


Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Ilustrasi pengamanan dan pemantauan kemanan bandara Soekarno Hatta. ANTARA/Lucky R.
Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.


Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Ilustrasi pengamanan dan pemantauan kemanan bandara Soekarno Hatta. ANTARA/Lucky R.
Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.


Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Ilustrasi pengamanan dan pemantauan kemanan bandara Soekarno Hatta. ANTARA/Lucky R.
Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."


LBH Minta Hakim Hadirkan Korban Dugaan Penyiksaan oleh Polisi

6 Juni 2017

ilustrasi hukum dan pengadilan. AFP PHOTO/Getty Images/ DAMIEN MEYER
LBH Minta Hakim Hadirkan Korban Dugaan Penyiksaan oleh Polisi

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan diminta menghadirkan tersangka kasus pencurian motor yang diduga disiksa polisi.


Pos Polisi Monas Barat Diduga Dirusak Rombongan Tentara

26 Mei 2017

TEMPO/Fahmi Ali
Pos Polisi Monas Barat Diduga Dirusak Rombongan Tentara

Rombongan tentara lebih besar datang lagi sekitar pukul 23.30. Rombongan itu terdiri atas sepuluh orang. Satu di antaranya "mengacak-acak" pos polisi.