TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengacara senior Adnan Buyung Nasution mengaku geram melihat tingkah polah kalangan birokrat. Ia pesimistis ada perbaikan birokrasi selama masih dijabat oleh orang lama.
Saking geramnya, Buyung mengusulkan pembenahan secara radikal. "Semua eselon II diberhentikan dan dipensiunkan. Dengan memotong birokrasi ini, baru kemudian diganti generasi yang bersih," ujar mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu, Rabu, 16 November 2011.
Menurut pemrakarsa Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia ini, sudah sangat banyak praktek kotor birokras. Kebiasaan buruk ini sudah mendarah daging pada generasi lama. Parahnya lagi hal ini terjadi di semua institusi di pemerintahan.
Saat ini ada banyak parktek birokrasi yang tengah disorot media. Kebiasaan hidup mewah pejabat dan politikus yang gila hormat, hingga jual beli pasal dalam perumusan undang-undang. Tak hanya di alam bebas, praktek kotor birokrasi juga terjadi di penjara.
Rekaman praktek kotor di rumah tahanan Salemba, Jakarta, tersebar melalui situs Youtube. Dalam rekaman video yang diupload Syaripudin S Pane tentang kehidupan Rutan Salemba pada 2008 terekam beberapa aktivitas berbayar di rutan itu. Di antaranya keberadaan warung kopi dan nasi yang dikelola oknum sipir.
Praktek berbayar di penjara ini, kata Buyung, bukan hal baru. Praktek ini sudah ada sejak 1950-an. "Memang sudah berakar di dalamnya," ujar Buyung.
Menurut Buyung, praktek buruk birokrasi ini sudah sulit diubah. "Tidak bisa lagi diperbaiki dan tidak bisa dibabat habis." Solusinya, tak ada jalan lain, memotong birokrasi. Semua generasi tua di pemerintahan disuruh pensiun. "Buat pemerintahan baru yang diisi orang baru, yang lama sudah sulit diperbaiki."
IRA GUSLINA