TEMPO Interaktif, Gorontalo - Persiapan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Gorontalo, 16 November 2011 mendatang, ternyata belum 100 persen selesai. Ketua Divisi Perencanaan dan Data Komisi Pemilihan Umum Provinsi Gorontalo, Verrianto Madjowa, mengatakan persiapan logistik masih bermasalah.
Verrianto mengungkapkan ia menemukan segel logistik yang tidak bisa merekat pada kotak suara di dua wilayah, yakni Kabupaten Gorontalo dan Gorontalo Utara. "Segel logistik mudah lepas dan tercecer. Kualitasnya sangat buruk," ujar Verrianto Madjowa kepada Tempo, Ahad, 13 November 2011.
Menurut dia, kualitas segel yang buruk tersebut sangat rentan menimbulkan polemik di kemudian hari dan akan memicu konflik antarpendukung masing-masing pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur.
"Bahkan bisa jadi akan ada yang mencurigai terjadi manipulasi pada saat penghitungan suara," ujarnya.
Pasalnya, kata Verri, saat di tempat pemungutan suara (TPS) nanti, sebelum proses pemungutan suara setiap panitia pemilihan kecamatan wajib memperlihatkan kepada setiap saksi bahwa segel dalam keadaan baik.
Namun jika segel mudah lepas, pasti yang terjadi adalah kecurigaan dari setiap saksi-saksi ke penyelenggara pemilu.
Lusiana Amara, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, mengungkapkan kotak suara dan logistik yang buruk itu sudah mereka terima sejak tiga hari lalu dan akan didistribusikan pada Senin besok, 14 November 2011 di tingkat desa. "Dengan kondisi seperti ini kami masih mencari jalan keluarnya," kata Lusiana.
Ia menambahkan, selain segel yang buruk, ternyata mereka juga menemukan paket surat suara dan stiker dengan kualitas yang buruk.
CHRISTOPEL PAINO