TEMPO Interaktif, Jakarta - Tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi yang sudah kembali ke kampung halaman diharapkan mampu membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat. Sejak kemarin, Senin, 31 Oktober 2011, pemerintah sudah memulangkan 1.277 TKI dari Arab Saudi.
"Para TKI akan diberikan pelatihan kewirausahaan," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muchtar Lutfie di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Selasa, 1 November 2011. Pelatihan berupa padat karya produktif, teknologi tepat guna, dan subsidi program, yang direncanakan bisa menjangkau di 38 kantong TKI di tiap daerah.
Lutfie berharap TKI yang sudah diberi pelatihan akan mampu menciptakan lapangan kerja di wilayah masing-masing. "Tidak ada lagi ke Arab Saudi sebagai tenaga kerja informal," ujarnya. Setiap TKI yang akan berangkat wajib memiliki keahlian khusus. Selain akan mendapat gaji lebih tinggi, masalah yang ditemui relatif lebih sedikit. "Mereka akan lebih dihargai," Lutfie menjelaskan.
Saat ini, lanjut Lutfie, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar sedang melakukan perjanjian dengan pengusaha di Arab Saudi. Perjanjian ini diharapkan mampu membuka 7.000 lowongan pekerjaan kategori tenaga ahli. Tenaga ahli ini akan diisi oleh calon TKI yang sudah mendapatkan bekal pelatihan di daerah masing-masing.
Berdasarkan data Kemenakertrans, jumlah TKI yang dipulangkan dari Arab Saudi karena overstay sebanyak 1.277 orang. TKI ini terdiri dari 1.211 orang dewasa, 39 anak-anak, dan 27 bayi.
Kepulangan mereka dibagi menjadi empat kelompok terbang. Mereka akan didampingi 17 pejabat dari Kementerian Luar Negeri, Kemenakertrans, Kementerian Kesehatan, dan BNP2TKI.
Kloter pertama diberangkatkan pada 30 Oktober sebanyak 351 orang dan kloter kedua sebanyak 356 orang. Dua kloter ini sudah tiba di Indonesia kemarin. Sementara kloter ketiga sebanyak 341 orang dan kloter terakhir sebanyak 229 orang, sudah tiba hari ini di Bandar Udara Soekarno-Hatta. Pemerintah menjamin setiap TKI akan sampai di kampung halaman dengan selamat.
I WAYAN AGUS PURNOMO