TEMPO Interaktif, Jakarta -Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono beserta delegasi akan bertolak menuju Perancis pada Senin 31 Oktober 2011 untuk menghadiri rangkaian pertemuan UNESCO di Paris dan KTT G20 di Cannes, Perancis.
Didampingi sejumlah menteri dan pejabat, SBY menggunakan pesawat Garuda Indonesia bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.
Sebelum ke Cannes, Presiden dijadwalkan singgah di Paris untuk menghadiri suatu sesi di UNESCO.
Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah, Presiden akan memenuhi undangan UNESCO guna menyampaikan pidato utama pada sesi khusus perayaan Hari Ulang Tahun ke-10 Deklarasi Universal Keragaman Budaya.
Undangan kepada Presiden RI tersebut merupakan wujud apresiasi UNESCO terhadap komitmen Pemerintah Indonesia dalam upaya melindungi dan mempromosikan keanekaragaman budaya sebagai "aset yang terus hidup" (living assets).
"Kunjungan ini juga akan dijadikan momen untuk menekankan kembali arti penting pelestarian warisan budaya, seperti dua candi yang Indonesia miliki: Candi Borobudur dan Candi Prambanan,"kata Faizasyah.
Selain dua candi, kata Faizasyah, beberapa situs budaya dan alam lainnya di Indonesia juga telah mendapat bantuan UNESCO, yaitu situs Manusia Purba Sangiran, Taman Hutan Tropis Sumatra, Taman Nasional Ujungkulon, Taman Nasional Komodo, dan Taman Nasional Lorentz.
Berbagai kebudayaan lainnya seperti wayang, keris, batik, dan angklung juga telah dimasukkan dalam UNESCO Representative List of Intangible Cultural Heritage. Ini merupakan pengakuan dunia terhadap mata budaya yang dimiliki dan dilindungi oleh
pemerintah dan masyarakat Indonesia.
"Partisipasi Presiden RI dalam acara UNESCO ini memberikan kesempatan untuk meningkatkan peran aktif Indonesia, sebagai 'bridge-builder' dan 'solution maker' dalam upaya mengatasi konflik melalui kerja sama antar-budaya."kata dia.
Usai menghadiri acara UNESCO, Presiden dan rombongan melanjutkan kunjungan ke Cannes, Perancis dalam rangka menghadiri KTT G-20 pada 3-4 November. Pertemuan kali ini semakin mendesak dan penting karena keberlanjutan krisis keuangan di kawasan Uni Eropa menjadi ancaman nyata bagi pemulihan ekonomi global. KTT G20 Cannes ini diharapkan dapat menjaga komitmen implementasi kesepakatan sebelumnya.
"Dalam KTT Cannes ini Indonesia mengharapkan agar para anggota G-20 diantaranya melakukan langkah-langkah untuk memulihkan stabilitas global, meningkatkan pertumbuhan global, meningkatkan perdagangan dan investasi, serta mendorong pertumbuhan yang adil dan berkelanjutan,"ujarnya.
"Indonesia akan mendorong agar G20 dapat meningkatkan pertumbuhan global antara lain dengan lebih banyak menyerap tenaga
kerja dan memajukan pembangunan infrastruktur. Selain mentargetkan pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan dan seimbang, G20 juga diharapkan memperhatikan aspek perlindungan sosial yang adil,"kata dia.
Ia menambahkan, Indonesia dan Perancis sebagai ketua bersama The G20 Anti-Corruption Working Group telah mencapai berbagai kemajuan penting dalam memajukan rencana aksi anti-korupsi termasuk dalam hal membersihkan lingkungan usaha dan bisnis, memberantas para pengemplang pajak, dan memperkuat penegakkan hukum.
Dalam kesempatan kunjungan ke Erpoa itu pula, Presiden akan menyempatkan diri melakukan beberapa pertemuan bilateral dengan berbagai pemimpin negara sahabat selama berada di Paris dan Cannes, Perancis.
MUNAWWAROH