Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Atut-Rano Unggul di Tujuh Daerah di Banten

image-gnews
Seorang warga menunjukan tinta di jarinya pada pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur Banten 2011 di tempat pemilihan suara (TPS) 3 kampung Marengo, Baduy luar, Banten, Sabtu (22/10). Di TPS Marengo penilaian suara di menagkan pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno.  TEMPO/Aditia Noviansyah
Seorang warga menunjukan tinta di jarinya pada pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur Banten 2011 di tempat pemilihan suara (TPS) 3 kampung Marengo, Baduy luar, Banten, Sabtu (22/10). Di TPS Marengo penilaian suara di menagkan pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pasangan Ratu Atut Chosiah - Rano Karno dipastikan menjadi pemenang dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten yang di gelar pada 22 Oktober 2011 lalu. Karena dari hasil pleno penghitungan suara di 7 KPU kabupaten/kota yang ada di Banten, pasangan Atut - Rano hanya kalah di Kota Tanggerang dari pasangan Wahidin Halim - Irna Narulita.

Dari data yang dihimpun Tempo, di Kota Cilegon Atut - Rano unggul dengan perolehan suara sebanyak 104.574 (61,55 persen), Wahidin - Irna 35.176 (20,70 persen) Jazuli - Makmun 30.148 (17,74 persen). Untuk di Kota Serang Atut - Rano 142.916 (55,46 persen) suara, Wahidin - Irna 79.417 (30.82 persen) suara, Jazuli - Makmun 35.330 (13,71 persen) suara

Kemenangan Atut - Rano juga terlihat di Kota Tangerang Selatan Atut - Rano memperoleh suara sebanyak 248.618 (61,09 persen), Wahidin - Irna 118375 (15,83 persen) suara dan Jazuli - Makmun 39980 (11,73 persen). Di Kabupaten Serang Atut - Rano meraih suara 386.689, Wahidin - Irna 141.638, Jazuli - Makmun 104.241. Di Kabupaten Lebak Atut - Rano juga meraih suara terbanyak yaitu 340.435 (57.90 persen) suara, Wahidin - Irna 178.362 (30.33 persen) suara dan Jazuli - Makmun 69.120 (11.75 persen) suara.

Sedangkan untuk di Kota Tangerang pasangan Atut - Rano kalah jauh, pasangan Atut - Rano hanya meraih sebanyak 160.290 (22.73 persen) suara, Wahidin - Irna 513.345 (72.79 persen) suara dan Jazuli - Makmun 31.568 (4,48 persen) suara. Namun di Kabupaten Tangerang, Atut-Rano unggul dengan perolehan suara sebanyak 486.724 (48,07 persen) suara, Wahidin - Irna 427.376 (42,21 persen), dan Jazuli - Makmun 98.322 (9,71 persen).

Sedangka hasil perolehan suara sementara di KPU Pandeglang Atut-Rano unggul dengan perolehan suara sebanyak 265.789 suara, Wahidin - Irna 181.268 suara dan Jazuli - Makmun 82.723 suara. Untuk di Kabupaten Pandeglang, hingga pukul 16.00 WIB, Jum’at 28 Oktober 2011, masih dilakukan penghitungan.

Ketua Tim Media Jazuli – Makmun, Muhammad Arif Kirdiat mengatakan, tidak ditandatanganinya berita acara penghitungan itu sebagai bentuk penolakan atas hasil Pilgub Banten. Karena, dalam pelaksanaanya banyak terjadi pelanggaran yang dilakukan pasangan Atut - Rano, seperti pengerahan PNS, kepala desa, camat, bupati, hingga Sekda Banten Muhadi. "Kami sengaja menolak hasil pleno di tingkat KPU kabupaten/kota, karena kami melihat banyak kecurangan," kata Arif.

Kecurangan yang dilakukan oleh pasangan Atut - Rano ini dilakukan dengan cara terstruktur sistematis dan masif. Untuk itu, barang bukti dan puluhan saksi untuk gugatan hasil Pilgub Banten telah kami siapkan. "Kami sudah siapkan saksi-saksi," kata Arif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Juru bicara pasangan Wahidin Halim-Irna Narulita (WH-Irna) Jazuli Abdillah menyatakan keseriusannya untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. "Gugatan ke MK merupakan jalur hukum yang bisa ditempuh. Kita lihat dulu hasil rekapitulasi penghitungan suara ditingkat KPU provinsi," kata Jazuli.

Dia mengungkapkan jika ada penilaian menggugat ke MK merupakan sikap yang tidak siap kalah, hal itu salah kaprah. "Jika sudah ada keputusan MK baru bisa menilai demikian. Sekarang kan baru selesai rekapitulasi ditingkat KPU kabupaten/kota," katanya.

Sementara itu, Ketua Pokja dan Pemungutan Suara KPU Banten Nasrulloh mengatakan, hasil penghitungan di tingkat kabupaten/kota saat ini yang sudah masuk sebanyak 5 kabupaten/kota, yaitu Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Lebak, Kota Cilegon, Kabupaten Serang dan Kota Serang. "Maksimal tanggal 29 Oktober 2011 ini semua sudah kumpul," katanya.

Menurut Nasrulloh, KPU Banten akan menetapkan hasil perolehan suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur banten pada 30 Oktober 2011 mendatang yang dilakukan secara terbuka di Balai Besar Latihan Kerja Industri Kota Serang.

WASI’UL ULUM

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

6 Januari 2018

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menghadiri diskusi bertajuk Panglima di Era Politik di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, 9 Desember 2017. Dewi Nurita/Tempo
Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

Soal perwira TNI/Polri yang terjun ke dunia politik lewat Pilkada menurut Fadli Zon tak menentukan ia akan tegas dalam memimpin.


Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

6 Januari 2018

Bakal calon Gubernur Sumatera Utara yang juga Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi (tengah) menerima ucapan selamat dari kader PKS seusai menerima dokumen sebelum pembacaan ikrar pemenangan dan pakta integritas calon kepala daerah dari PKS di Jakarta, 4 Januari 2018. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

Jika merujuk pada UU Pilkada, anggota TNI, personel Polri, dan pejabat negara lain tidak perlu mundur dari jabatannya saat akan mencalonkan diri.


Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

6 Januari 2018

Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (kiri) dan Musa Rajeckshah (kanan) saat menghadiri acara Konsolidasi pasangan Calon Kepala Daerah PKS di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, 4 Januari 2018. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

Keputusan mengusung calon bukan kader partai dalam pilkada akan menimbulkan konsekuensi. Di antaranya sulit dikontrol dan diawasi partai.


Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

6 Januari 2018

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyerahkan surat keputusan dukungan kepada pasangan bakal calon Wali Kota Bogor Bima Arya dan Dedie A. Rachim di DPP Partai Golkar, Jakarta, 5 Januari 2018. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku memilih Dedie dengan menilai sisi personal wakil yang digandengnya dalam pilkada Kota Bogor.


Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

5 Januari 2018

Ketua KPU kota Mataram, M. Ainul Asikin (tengah), memberikan keterangan kepada wartawan terkait Pilkada Kota Mataram di kantor KPU Kota Mataram, NTB, 24 Agustus 2015. ANTARA/Ahmad Subaidi
Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

Satu wajah baru dan tiga pejabat lama akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur NTB pada Pilkada serentak Juni 2018 mendatang.


Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

4 Januari 2018

Ilustrasi uang palsu. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

BI Kaltim memprediksi peredaran uang palsu meningkat bersamaan dengan Pikada.


Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

27 Desember 2017

Moreno Soeprapto dan istrinya Noorani Sukardi. Tabloidbintang
Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

Banyak pihak meragukan kemampuan politik kader Gerindra yang juga atlet balap Moreno. Namun, Gerindra tidak ragu sedikit pun.


Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

26 Desember 2017

Warga melintas di antara karangan bunga untuk Ahok-Djarot di Balai Kota, Jakarta, 26 April 2017. Karangan bunga ini dikirimkan setelah pasangan inkumben Ahok-Djarot kalah dalam Pilkada DKI Jakarta versi hitung cepat. TEMPO/Amston Probel
Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

Politik identitas masih membayangi Pilkada 2018, terpilihnya Anies-Sandi mencerminkan adanya polarisasi di masyarakat.


Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

17 Desember 2017

Pilkada 2018 Makin Mahal
Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

Kebijakan moneter yang telah dimulai sejak tahun ini dan kebijakan pemerintah untuk 2018 akan mampu menopang penguatan daya beli masyarakat.


Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

22 November 2017

Menpora Imam Nahrawi dan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi saat melihat laga uji coba antara Persebaya dan PSIS Semarang di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, 19 Maret 2017. TEMPO/Nurhadi
Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi akan maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.