Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Ampuh Gubernur Soekarwo Tangani Penyakit Difteri

image-gnews
Soekarwo. TEMPO/ Wahyu Setiawan
Soekarwo. TEMPO/ Wahyu Setiawan
Iklan

TEMPO Interaktif, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo hingga saat ini masih menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri di daerahnya meskipun jumlah penderitanya terus menurun.

Soekarwo mengemukakan berbagai alasannya mempertahankan status KLB yang telah ditetapkan sejak Senin, 10 Oktober lalu. “Dengan ditetapkannya status KLB, maka mudah bagi kami untuk mengatasinya dengan cepat. Sedangkan kalau tidak dengan status KLB, penanganannya rumit, anggaran tidak bisa kami gunakan,” katanya kepada wartawan di Surabaya, Jumat, 21 Oktober 2011.

Diakui Soekarwo, ketika menetapkan status KLB terhadap penyakit yang menyerang anak usia 5-10 tahun tersebut, dirinya sempat diprotes Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih. ”Yang meninggal hanya 11, kok sudah KLB. Ya, saya jelaskan kepada Ibu Menteri, kalau enggak KLB maka enggak ada yang mau divaksin."

Alasan Soekarwo ternyata ampuh. Pemerintah Provinsi Jawa Timur bisa menggelontorkan anggaran Rp 8 miliar untuk mengatasi difteri di seluruh daerah kabupaten dan kota. Vaksinasi bisa dilakukan dengan mudah sehingga jumlah penderita pun bisa ditekan.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Mudjib Affan membenarkan ampuhnya alasan Gubernur Soekarwo. Ketika ditetapkan status KLB, Senin, 10 Oktober 2011, jumlah penderita mencapai 355 anak yang yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Timur. Sebanyak 11 di antaranya meninggal dunia.

Dengan dikucurkannya anggaran penanganan Rp 8 miliar, petugas Dinas Kesehatan tingkat provinsi hingga seluruh daerah kabupaten dan kota bisa langsung bergerak cepat melakukan penanganan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak ditetapkan status KLB, Dinas Kesehatan menyalurkan sebanyak 40 ribu vaksin difteri. Bahkan, saat ini mendapatkan tambahan 30 ribu vaksin dari Kementerian Kesehatan yang siap didistribusikan ke seluruh daerah di Jawa Timur.

Selain itu, dari 355 anak yang terjangkit difteri dan dirawat di rumah sakit di berbagai daerah di Jawa Timur, sebanyak 341 anak telah sembuh dan sudah bisa pulang ke rumahnya masing-masing. "Sisanya, 14 anak masih dirawat di rumah sakit di Malang, Pasuruan, Bangkalan, Mojokerto, dan Surabaya," papar Mudjib Affan.

Meski hanya tersisa 14 pasien, menurut Mudjib Affan, penerapan status KLB difteri memang masih perlu dipertahankan hingga seluruh pasien tersebut sembuh. ”Difteri adalah penyakit yang mudah menular. Dari satu anak yang menderita kemungkinan masih akan menular ke anak lainya,” ucap Mudjib Affan.

FATKHURROHMAN TAUFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

4 Juli 2023

Ilustrasi daun bidara. Shutterstock
Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

buah bidara dipercaya berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit


Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

8 Februari 2021

Ilustrasi adopsi anjing dan kucing. Salemcountyhumanesociety.org
Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

Punya hewan peliharaan memang menghibur. Tapi awas, mereka juga bisa menularkan penyakit kepada pemiliknya.


Banjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut

8 Februari 2021

Petugas BPBD DKI Jakarta mengevakuasi korban banjir di RT11 RW05 Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, menggunakan perahu karet, Minggu (7/2/2021). Banjir terjadi akibat luapan Kali Ciliwung. (ANTARA/HO-BPBD DKI).
Banjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut

Banjir selalu menyisakan berbagai masalah, bukan hanya kotoran dan lumpur tapi juga beragam penyakit akibat virus dan jamur.


Mengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina

7 Februari 2021

Firmanzah, Rektor Paramadina. Facebook
Mengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina

Rektor Paramadina, Firmanzah, wafat karena vertigo. Penyakit ini banyak dialami orang tapi kurang dipahami bahayanya.


Cegah Stroke dengan Selalu Gembira dan Aktif

7 Februari 2021

Ilustrasi stroke. healthline.com
Cegah Stroke dengan Selalu Gembira dan Aktif

Dokter mengatakan membangkitkan rasa gembira dan bahagia merupakan cara efektif serta mudah yang dapat dilakukan untuk mencegah stroke.


Hindari Faktor Pemicu Kanker, Dokter Beri Saran

6 Februari 2021

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Hindari Faktor Pemicu Kanker, Dokter Beri Saran

Dokter menjelaskan penyebab penyakit kanker dan faktor pemicu yang sebenarnya bisa dihindari, termasuk memilih gaya hidup sehat.


Pentingnya Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Deteksi Kanker Payudara

2 Februari 2021

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Pentingnya Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Deteksi Kanker Payudara

Bidan sebagai tenaga kesehatan yang berada di tengah masyarakat dan lini terdepan pelayanan kesehatan pun harus paham deteksi dini kanker payudara.


Sering Terlambat Terdeteksi, Ini Pesan Pakar tentang Kanker Payudara

2 Februari 2021

Ilustrasi kanker payudara (pixabay.com)
Sering Terlambat Terdeteksi, Ini Pesan Pakar tentang Kanker Payudara

Pakar mengingatkan perlunya mengenali gejala kanker payudara lebih dini untuk menurunkan risiko keparahan penyakit dan mempercepat penyembuhan.


5 Penyakit dengan Kasus Kematian Tertinggi yang Perlu Diwaspadai

25 Januari 2021

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
5 Penyakit dengan Kasus Kematian Tertinggi yang Perlu Diwaspadai

Indonesia mengalami kenaikan jumlah prevalensi penyakit tidak menular dan menjadi penyebab kematian tertinggi. Penyakit apa saja itu?


Radang Usus Kronis dan GERD Tak Sama, Pakar Jelaskan Bedanya

24 Januari 2021

Gangguan asam lambung.
Radang Usus Kronis dan GERD Tak Sama, Pakar Jelaskan Bedanya

Jangan samakan GERD dengan radang usus kronis atau IBD meski sama-sama menyerang lambung. Simak penjelasan pakar berikut.