TEMPO Interaktif, Madiun - Detasemen Khusus 88 menangkap buron kasus terorisme bom Cirebon, Nanang Irawan alias Nang Ndut alias Gilang Rian Janu. Tersangka ditangkap di kawasan pabrik penyamakan kulit Usaha Dagang Sari Kulit Asli, Jalan Raya Madiun-Ponorogo, Bangunsari, Dolopo, Madiun, Jumat, 21 Oktober 2011.
Berikut detik-detik penangkapan Nanang sesuai penuturan karyawan pabrik setempat, Sukarno. Sekitar pukul 06.45 WIB, Sukarno datang ke pabrik yang berjarak tujuh kilometer dari rumahnya. “Saya datang dan Janu membukakan pintu gerbang. Saya langsung masuk,” katanya saat dihubungi Tempo.
Pukul 07.45 WIB, Janu tak kembali masuk ke dalam kawasan pabrik. Pemilik toko melihat Janu dibawa beberapa orang dan langsung masuk mobil. “Saya kira beli rokok di toko sebelah.”
Sukarno sempat curiga dan mengira Janu diculik. Ia melapor ke Kepolisian Sektor Dolopo. Saat kembali ke pabrik bersama petugas Polsek Dolopo, di lokasi pabrik sudah ada sekitar enam orang berpakaian biasa. “Saya sempat tanya, bapak dari mana, katanya dari Mabes Polri,” dia mejelaskan.
Masih tak percaya, ia menanyakan surat tugas para polisi yang diduga anggota Densus. “Saya tanyakan surat tugasnya, tapi jawabnya nanti saja,” dia membeberkan.
Sukarno diminta menunjukkan kamar tempat tinggal Janu. Selama sekitar setengah jam, petugas Densus menggeledah. Petugas mengambil beberapa barang pribadi Janu, di antaranya Kartu Tanda Penduduk, dompet berisi sejumlah uang, dan bungkusan kartu perdana seluler. Janu tinggal di asrama atau mes di kawasan pabrik. Petugas menggeledah hingga pukul 11.00 WIB.
Karyawan pabrik lain, Sri Wahyuni, mengatakan bahwa selama ini Janu dikenal pendiam. “Perilakunya biasa-biasa saja. Anaknya memang pendiam,” kata dia.
Di pabrik ini, Janu bekerja di bagian administrasi pencatatan bahan produksi penyamakan kulit.
Pabrik penyamakan kulit UD Sari Kulit Asli ini milik pengusaha bernama Zaki M. Adibadi. Usaha kecil menengah (UKM) ini merupakan bisnis keluarga. Saat kejadian, keluarga Zaki sedang berada di Tegal, Jawa Tengah. “Kami sekeluarga ada acara pernikahan keluarga di Tegal,” ujar salah satu kerabat Zaki, Salmin Solah Baraba, yang sehari-hari ikut mengelola kegiatan pabrik.
ISHOMUDDIN