TEMPO Interaktif, Jakarta - Bekas Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar optimistis penggantinya, Amir Syamsuddin, bisa bekerja jauh lebih baik dalam menyelesaikan berbagai persoalan di bidang hukum. "Saya yakin karena (Amir) orangnya baik dan beliau juga performance-nya bagus, saya yakin bisa jalan," ujarnya di sela acara serah terima jabatan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, Rabu, 19 Oktober 2011.
Menurut Patrialis, setelah resmi menjabat menteri, Amir harus segera melanjutkan program besar kementerian yang sudah digagas sejak masa kepemimpinannya. Antara lain program pengadaan kantor sentral hukum dan HAM di seluruh provinsi, persoalan integrated criminal justice system, dan program restorative justice system.
"Agenda-agendanya sudah ada. Ya, mudah-mudahan sahabat saya Pak Amir Syamsuddin dapat melanjutkan harapan ini. Tentu juga program perlindungan hak asasi manusia yang terus terang ini masih berat perjuangannya," kata Patrialis.
Patrialis dicopot dari jabatannya sebagai Menkumham dalam reshuffle yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pengganti politikus PAN tersebut adalah Amir Syamsuddin, advokat yang juga Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat.
Sebelum meninggalkan Kemenkumham, Patrialis tak lupa meninggalkan pesan kepada para mantan pegawai kementeriannya. "Saya minta semua pejabat di Kemenkumham tanpa kecuali dukung Pak Amir. Jangan ada risau sedikit pun karena kesuksesan ini bukan kesuksesan pribadi, tapi kesuksesan untuk bangsa, negara, dan masyarakat," kata dia.
Patrialis sendiri mengaku belum tahu akan bekerja di mana setelah melepas jabatan menteri. Namun, tak menutup kemungkinan ia akan melanjutkan studi doktoralnya di Universitas Padjajaran yang sempat terabaikan karena sibuk di kementerian. Patrialis juga membuka peluang untuk mengajar di Universitas Muhammadiyah Jakarta.
ISMA SAVITRI