TEMPO Interaktif, Jember - Aksi demonstrasi mahasiswa Universitas Jember (Unej), Rabu, 12 Oktober 2011, rusuh.
Pantauan Tempo, puluhan mahasiswa mengalami luka memar di bagian kepala dan tubuhnya saat terlibat aksi dorong dengan anggota satuan pengamanan (satpam) di depan kantor pusat Unej dan di pintu masuk gedung Soetardjo.
Baca Juga:
Kerusuhan bermula saat mahasiswa membakar ban dan poster di depan gerbang gedung Soetardjo. Mereka kesal karena tidak diizinkan masuk gedung untuk mengikuti acara forum presentasi rencana program kerja bakal calon rektor Unej periode 2012-2016.
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Unej (AMPU) itu mendesak untuk bertemu Rektor Unej, Tarsicius Sutikto. Mahasiswa juga menuntut dilibatkan dalam pemilihan calon rektor Unej yang akan digelar awal bulan depan. "Libatkan mahasiswa dan semua calon rektor harus membuat kontrak politik dengan mahasiswa," kata koordinator aksi, Sivfian Hendra Legowo.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Unej, Rohani, mengatakan rektor dan pejabat universitas sedang sibuk dengan acara presentasi rencana program kerja bakal calon rektor. "Jadi, tidak bisa menemui," katanya.
Sekitar seratus mahasiswa yang berdemonstrasi itu juga dilarang masuk ke gedung Soetardjo karena tidak memiliki undangan. "Kami sudah menyebar 500 lebih undangan acara sejak awal pekan," katanya.
MAHBUB DJUNAIDY