TEMPO Interaktif, Gorontalo - Rapat pleno pengundian nomor urut calon gubernur dan calon wakil gubernur Provinsi Gorontalo berlangsung ricuh di Hotel Quality, Kamis, 29 September 2011. Ketua Komisi Pemilihan Umum Gorontalo Salahudin Pakaya dituding berbuat curang karena sengaja memberikan kode khusus pada salah satu tabung yang berisi nomor urut untuk dipilih oleh pasangan incumbent, Gusnar Ismail dan Toni Uloli.
Pada saat pengundian itu, pasangan Gusnar Ismail–Toni Uloli mendapat nomor urut 1, pasangan David Bobihoe–Nelson Pomalingo mendapat nomor urut 2, dan pasangan Rusli Habibie–Idris Rahim mendapat nomor urut 3.
Kericuhan berawal dari kecurigaan salah seorang calon gubernur, Rusli Habibie, yang mendapat tabung berisi nomor urut 3. Namun saat diperiksa, tabung berisi nomor urut yang dipilih oleh Rusli Habibie dan David Bobihoe berbeda dengan tabung nomor urut yang dipilih oleh Gusnar Ismail.
Saat mengetahui hal itu, Rusli langsung memperlihatkan tabung itu kepada pendukungnya dan langsung direspons dengan teriakan serta melempar tabung itu ke arah ketua dan anggota KPU beserta panitia pengawas pemilu yang memimpin rapat pleno.
“KPU telah berlaku curang dan memihak kepada pasangan incumbent. Terbukti tabung nomor urut pasangan Gusnar Ismail dan Toni Uloli berbeda dengan tabung nomor urut dari dua pasangan yang ada,” teriak Marwan Ngiu, seorang pendukung pasangan Rusli Habibie–Idris Rahim, sambil melempari tabung ke arah Ketua KPU Gorontalo.
Aksi tersebut membuat suasana rapat pleno penetapan nomor urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur itu berakhir ricuh. Masing-masing pendukung calon saling protes.
Ketua KPU Gorontalo Salahudin Pakaya mengakui dia tidak mengetahui kalau salah satu tabung berisi nomor urut 1 tersebut memiliki kode khusus. “Saya harap panitia pengawas pemilu bisa langsung menindaklanjuti temuan ini,” kata Salahudin Pakaya di hadapan massa pendukung masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Karena banyaknya aksi protes, Salahudin pun memutuskan menunda rapat pleno pengundian nomor urut itu hingga batas waktu yang belum ditentukan. Lalu, dia menyerahkan bukti-bukti kecurangan dalam pengundian nomor urut itu kepada panitia pengawas pemilu.
Sebelumnya, pada 24 September 2011, KPU Gorontalo telah menetapkan tiga calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bertarung pada pemilihan kepala daerah tanggal 16 November 2011. Mereka adalah Gusnar Ismail–Toni Uloli yang diusung oleh koalisi Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera, David Bobihoe–Nelson Pomalingo dari calon independen, dan Rusli Habibie–Idris Rahim yang diusung oleh Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan.
CHRISTOPEL PAINO