TEMPO Interaktif, Kediri - Kepolisian Resor Kediri Kota hingga Selasa, 20 September 2011, masih memburu DK, karyawan Bank Central Asia (BCA) Finance Cabang Kediri yang merekam teman kantornya saat berada di dalam toilet.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Kediri, Ajun Komisaris Polisi Didit Prihantoro, mengatakan bahwa DK telah meninggalkan tempat kerjanya sejak Jumat, 16 September 2011, dan hingga kini belum kembali.
Upaya polisi mencari pelaku di rumahnya di Kabupaten Trenggalek juga sia-sia. Diduga DK telah meninggalkan Kota Kediri untuk menghindari kejaran polisi. “Kami sudah berkoordinasi dengan pimpinan BCA untuk bisa menangkapnya,” kata Didit kepada Tempo.
Didit mengatakan, DK ditetapkan sebagai buron setelah menerima pengaduan dari salah satu karyawan wanita BCA Finance berinisial CS. Kepada polisi CS mengaku dipermalukan oleh DK setelah mengintip dan merekam adegan buang airnya di toilet. Perbuatan itu dilakukan DK di toilet kantor BCA Finance di Jalan Brawijaya Nomor 8 Kediri.
Modus yang dilakukan DK cukup sederhana, yakni membuntuti CS saat hendak ke kamar kecil, dan menyalakan kamera pada telepon seluler miliknya. Selanjutnya dia menyusupkan ponsel tersebut di bawah pintu toilet untuk merekam adegan buang air rekan perempuannya.
Perbuatan itu berhasil dipergoki CS yang kemudian berupaya mengejar DK. Karena pelaku tak bersedia menghapus atau menyerahkan ponselnya, CS melaporkannya ke polisi. Hingga kini CS masih trauma atas peristiwa yang menimpanya. Apalagi diduga DK juga melakukan perbuatan serupa kepada karyawan BCA perempuan lainnya. “Kami berharap DK bisa diringkus agar gmbar dalam ponselnya tidak tersebar,” kata Didit.
Polisi masih meyakini DK akan kembali ke rumahnya. Sebab DK yang juga mahasiswa semester akhir di salah satu perguruan tinggi itu sedang merampungkan skripsinya.
Pihak BCA Finance belum bersedia berkomentar atas peristiwa yang menimpa karyawannya. “Pimpinan tidak ada di tempat,” kata petugas keamanan BCA saat dikonfirmasi hal itu.
HARI TRI WASONO