TEMPO Interaktif, Bandung - Mahasiswa meminta Rektorat Universitas Padjadjaran mempertimbangkan rencana pendirian hotel dan mal dengan matang. Kalaupun wacana usaha bisnis itu akan diwujudkan, kata Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unpad Muhammad Sayyidi, hasilnya bisa dirasakan mahasiswa. "Harusnya bikin biaya kuliah jadi lebih murah," katanya, Kamis 8 September 2011.
Menurut Sayyidi, universitas memang berhak mendirikan usaha bisnis seperti hotel dan mal karena aturan dan status Badan Layanan Umum yang disandang Unpad. Namun mahasiswa mengingatkan agar perguruan tinggi negeri tidak menjadi seperti perusahaan yang berorientasi pada keuntungan. "Apa iya cuma karena aturan dan status BLU itu jadi harus bikin hotel dan mal," ujarnya.
Aturan bisnis perguruan tinggi negeri tersebut kini jadi sorotan BEM se-Indonesia. Sebab, pasal seperti itu masih muncul dalam Rancangan Undang Undang Perguruan Tinggi. Bahkan kreativitas kampus akan dinilai bagus jika sanggup menghasilkan dana pendidikan sendiri. "Pemerintah ingin melimpahkan beban, padahal pendidikan tanggung jawab negara," katanya. BEM Unpad saat ini masih mengkaji wacana pembangunan hotel dan mal tersebut.
Adapun dosen yang juga anggota senat Unpad Dede Maryana mengatakan, rencana bisnis tersebut belum disepakati di sidang pleno senat. Rencana lama itu, ujarnya, tersendat karena status Unpad sebelum menjadi Badan Layanan Umum. "Sekarang Unpad punya kelonggaran pengelolaan uang termasuk sumber pendapatannya," ujar Dede.
Ketua Pusat Penelitian Kebijakan Publik dan Kewilayahan Unpad itu menyatakan wajar jika universitas ingin mendirikan mal dan hotel. Sebab dari tahun ke tahun anggaran negara makin menyusut ke perguruan tinggi negeri. "Terakhir yang saya tahu dari pemerintah tinggal 40 persen, sisanya cari sendiri," ujarnya.
Menurut Dede, mengelola pendidikan zaman sekarang sudah harus seperti industri. Agar profesional, manajemen unit bisnis harus dipisah. "Di universitas lain ada keluhan, kok guru besar pada jadi direkturnya," katanya. Ia menyarankan agar manajemen dikelola selain dosen, misalnya alumni atau merekrut karyawan baru, serta bekerja sama dengan swasta.
Dengan begitu, kata Dede, bisnis akan fokus, efisien, dan keuntungannya berdampak pada murahnya biaya kuliah. "Logikanya kalau perguruan tinggi dikelola secara industri harusnya semakin murah dan efisien karena saling bersaing," katanya.
Sebelumnya diberitakan Rektor Unpad Ganjar Kurnia mengatakan Unpad akan membangun mal dan penginapan di depan kampus Jatinangor, Sumedang, serta hotel di Jalan Dago nomor 4 yang sebelumnya dipakai kuliah mahasiswa Jurusan Matematika dan IPA. Pembangunan itu akan dilakukan tahun depan.
ANWAR SISWADI