TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan jangan sampai pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI berasal dari pinjaman, apalagi dari luar negeri. Pasalnya, pemerintah sudah mulai mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk pengadaan alutsista.
"Mari kita mulai menggunakan anggaran yang tersedia dari dalam negeri. Dengan demikian, kemandirian kita sebagai bangsa dapat terus kita tingkatkan," ujarnya saat membuka rapat terbatas bidang politik, hukum, dan keamanan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, 8 September 2011.
SBY menekankan pengadaan alutsista ini akan diprioritaskan untuk diproduksi oleh perusahaan dalam negeri, seperti PT PAL, PT Pindad, dan beberapa perusahaan lainnya. Jika alat tersebut memang tak bisa dibuat di dalam negeri, pemerintah akan mengupayakan melakukan kerja sama, misalnya joint production (produksi bersama) atau joint investment (patungan) dengan industri serupa dari negara-negara sahabat.
"Kalau kita sama sekali belum bisa, baru kita adakan, tapi tetap dalam kerja sama jangka panjang, misal pembelian kapal selam, pesawat tempur F-16, Sukhoi," kata SBY.
Presiden juga mewajibkan TNI, baik Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) maupun Angkatan Udara (AU) serta Kepolisian RI untuk membeli alat tersebut jika sudah selesai diproduksi di dalam negeri. Jangan karena pertimbangan lain justru tidak membeli alat yang secara jelas sudah diproduksi sendiri.
"Agar industri kita juga bisa berkembang, ada lapangan pekerjaan. Tolong hal ini dijalankan dengan benar karena sekali lagi ini momentum yang baik. Peluangnya ada, jangan disia-siakan," ujarnya.
SBY juga berharap anggaran yang sudah disediakan untuk pengadaan alutsista digunakan tepat sasaran dan jauh dari penyelewengan, apalagi korupsi. "Saya sudah menugaskan Kepala UKP4 (Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan) untuk melihat utuh mana-mana yang dianggap menghambat, mana yang bisa dipercepat, proses apa yang bisa dilewati yang memperpanjang proses dan mekanisme," kata dia.
Menurut SBY, ada tim di lingkungan Kementerian Pertahanan yang menangani pengadaan alutsista dari dalam negeri. "Pernah saya sampaikan Wamenhan (Wakil Menhan) ditugaskan Menhan untuk fokus mengendalikan day to day sehingga proses berjalan baik," ujarnya.
MUNAWWAROH